Inilah lima adu penalti paling dramatis yang pernah terjadi di era Liga Champions.
Sebenarnya tak terlalu sering fase knockout
Liga Champions harus diputuskan dengan adu penalti ketika rivalitas
kedua tim berimbang. Tapi apa yang terjadi pada persaingan Real Madrid
dan Bayern Munich di semi-final musim ini telah menunjukkan adu
tos-tosan ini selalu tak bisa dihindari.
Drama adu nasib itu
terjadi di Santiago Bernabeu pada laga leg kedua semi-final. Lakon ini
harus dilalui setelah gol Arjen Robben memaksa skor agregat kedua tim
menjadi 2-2.
Nah,
suka atau tidak suka, adil maupun tak adil, adu penalti bagaikan
mengadu nasib melalui sebuah lotere. Tapi kepedihan maupun kegembiraan
yang tersemburat dari panggung di Bernabeu kemarin sejatinya juga sudah
pernah dialami oleh beberapa klub lain.
Untuk itulah wartawan GOAL.com KS Leong menyajikan kembali melalui ulasan lima adu penalti paling dramatis di era Liga Champions.
BAYERN MUNICH 5-4 VALENCIA (1-1 a.e.t.)Final Liga Champions 2001
Paulo Sergio
Salihamidzic
Zickler
Anderson
Effenberg
Lizarazu
Linke
Mendieta
Carew
Zahovic
Carboni
Baraja
Kily
Pellegrino
Klub-klub
Jerman sepertinya sangat jarang tersandung jika sudah melewati adu
penalti. Ini terbukti ketika final 2001 di San Siro.
Gaizka
Mendieta mengawalinya lewat penalti yang didapat saat dua menit laga
baru berjalan. Tetapi Stefan Effenberg juga membalasnya lagi pada paruh
babak kedua. Setelah situasi imbang 1-1 hingga 120 menit, penentuan
pemenang akhirnya harus dituntaskan dengan adu penalti.
Pada adu
penalti itu Bavarian memperoleh kesempatan pertama. Sayangnya tendangan
Paulo Sergio melambung ke atas mistar. Lalu Bayern memperoleh gol
pertamanya lewat Hasan Salihamidzic setelah sebelumnya penendang pertama
Valencia Mendieta berhasil menjalankan tugasnya secara sempurna.
Dalam
drama ini eksekutor ketiga dan keempat dari Valencia mengaduk emosi
ketika tendangan keduanya tidak berhasil menggetarkan gawang Bayern yang
dikawal Oliver Kahn. Lalu penentuan pemenang dipastikan setelah Kahn
berhasil menghalau tendangan Mauricio Pellegrino yang menjadi eksekutor
ketujuh Valencia.
Keberhasilan Kahn menghalau penalti
mengantarkan Bayern merebut gelar Eropa keempat. Dalam drama itu Bayern
unggul 5-4 atas Valencia.
JUVENTUS 2-3 AC MILAN (0-0 a.e.t.)Final Liga Champions 2003
Trezeguet
Birindelli
Zalayeta
Montero
Del Piero
Serginho
Seedorf
Kaladze
Nesta
Shevchenko
Final
pertama Liga Champions yang mempertemukan dua tim asal Italia ini
ternyata harus menuntaskan pemenangnya lewat adu penalti juga.
Pertaruhan itu harus dilakukan setelah 120 menit kedua tim bermain tanpa
gol.
David Trezeguet menjadi penendang pertama buat Juve. Tapi
ia gagal mengangkat moral timnya setelah kiper Milan Dida mampu
mengantisipasi tendangan Trezeguet.
Sebaliknya Milan memperoleh
keunggulan setelah Serginho yang menjadi penendang pertama berhasil
menjalankan tugasnya dengan baik. Tapi situasi balik berubah ketika
Clarence Seedorf dan Kaka Kaladze gagal menjalankan tugasnya sebagai
penendang kedua dan ketiga.
Hal yang sama juga terjadi pada
Juventus. Tendangan Marcelo Zalayeta dan Paolo Montero juga tidak mampu
menembus gawang Dida. Alhasil, Milan pun tampil sebagai pemenang dari
drama adu penalti itu. Adalah Andriy Shevchenko yang menjadi penentu
bagi kemenangan Milan 3-2.
AC MILAN 2-3 LIVERPOOL (3-3 a.e.t.)
Final Liga Champions 2005
Serginho
Pirlo
Tomasson
Kaka
Shevchenko
Hamann
Cisse
Riise
Smicer
Hanya
dua tahun berselang, peruntungan Milan untuk melewati adu penalti
ternyata berubah. Di final Liga Champions 2005, Milan harus menyerah
kepada Liverpool.
Adu penalti itu harus dilalui setelah dalam
waktu normal kedua tim berbagi gol 3-3. Dalam waktu normal tersebut,
Milan sebenarnya sempat memimpin 3-0 pada rentang 45 menit pertama.
Namun
kegigihan para pemain Liverpool, situasi itu berhasil diubah. The Reds
berhasil membalas tiga gol berikutnya di babak kedua hanya dalam tempo
enam menit.
Situasi imbang ini kemudian memaksa pertandingan
harus dituntaskan hingga ke adu penalti. Dua penendang penalti pertama
Milan, Serginho dan Andrea Pirlo gagal menjalankan tugasnya. Sedangkan
Liverpool hanya gagal pada tendangan John Arne Riise yang berhasil
diblok kiper Dida.
Tetapi pentas penalti itu harus disudahi
dengan kemenangan Liverpool 3-2. Drama menyedihkan itu terjadi ketika
tendangan Shevchenko gagal menembus gawang lawan. Padahal, dua tahun
sebelumnya, ia pernah menjadi pahlawan bagi Milan dalam adu penalti
melawan Juventus.
MANCHESTER UNITED 6-5 CHELSEA (1-1 a.e.t.)
Final Liga Champions 2008
Tevez
Carrick
Ronaldo
Hargreaves
Nani
Anderson
Giggs
Ballack
Belleti
Lampard
A. Cole
Terry
Kalou
Anelka
Setelah all-Italian final di partai puncak Liga Champions, lima tahun berikutnya juga terjadi all-English final. Adalah Manchester United dan Chelsea yang harus bersaing hingga adu tos-tosan.
Final
yang berlangsung di Moskwa, Rusia, itu harus dituntaskan dengan adu
penalti setelah kedua tim bermain imbang 1-1 hingga masa perpanjangan
waktu.
Empat penendang pertama dari Carlos Tevez, Michael
Ballack, Michael Carrick, dan Juliano Belletti, semuanya berlangsung
mulus tanpa kendala. Tapi emosi itu baru terkocok setelah tendangan
Cristiano Ronaldo gagal menembus gawang Chelsea.
Pada saat itu
Frank Lampard dan Ashley Cole sempat membawa Chelsea unggul. Tapi
situasi itu berubah drastis ketika tendangan John Terry tidak bisa
merobek gawang United.
Sementara empat penendang terakhir dari
United, Owen Hergreaves, Nani, Anderson dan Ryan Giggs berhasil
menuntaskan tugasnya masing-masing. Sementara Nicolas Anelka yang
menjadi penentu tidak mampu menjalankan tugasnya. Dengan demikian
harapan Chelsea untuk menjadi juara kandas setelah menyerah 6-5 kepada
United.
REAL MADRID 1-3 BAYERN MUNICH (3-3 agg.)
Semi-final leg kedua Liga Champions 2012
Ronaldo
Kaka
Alonso
Ramos
Alaba
Gomez
Kroos
Lahm
Schweinsteiger
Bukanlah kali pertama, hati klub Spanyol dibuat luruh oleh pasukan
dari Jerman saat harus melakoni adu penalti. Madrid yang sebenarnya
meraih keunggulan 2-1 di waktu normal justru gagal di babak paling
menentukan; adu penalti.
Dalam adu peruntungan itu, Ronaldo dan
Kaka gagal menjadi eksekutor pembuka buat Madrid. Sebaliknya Bayern
berhasil menceploskan si kulit bundar dari dua penendang penalti
pertamanya yang dilakukan oleh David Alaba dan Mario Gomez.
Penendang
penalti ketiga Madrid, Xabi Alonso, sempat menghidupkan peluang Madrid.
Apalagi setelah itu dua tendangan penalti Bayern yang dieksekusi oleh
Toni Kross dan Philipp Lahm gagal menembus gawang Madrid.
Tetapi
sayangnya Sergio Ramos yang sudah terlihat terbeban juga gagal
menjalankan tugasnya. Kemenangan Bayern pun diraih setelah Bastian
Schweinsteiger yang menjadi penendang kelima berhasil menggetarkan
gawang Iker Casillas. Hasil tersebut akhirnya mengantarkan Bayern melaju
ke final bertemu dengan Chelsea pada 19 Mei mendatang.
Lizarazu
Kily
Final Liga Champions 2005
Final Liga Champions 2008
Semi-final leg kedua Liga Champions 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar