Jumat, 20 April 2012

Asal Usul Kata "Goal" dalam Sepakbola

Goal atau dalam bahasa Indonesia disebut gol adalah peristiwa masuknya bola ke dalam gawang. Dalam beberapa cabang olahraga yang mengenal isttlah ini adalah sepak bola, hoki es, hoki lapangan, polo air, dan bola tangan.


Dalam sepakbola gol terbagi menjadi 3 bagian :
1. Gol Bunuh Diri
Gol bunuh diri adalah istilah dalam olahraga sepak bola ketika seorang pemain memasukkan bola ke gawangnya sendiri sehingga dianggap sebagai gol bagi tim lawan. Pemain tersebut juga dianggap sebagai pencetak golnya. Apabila gol tersebut diakibatkan oleh pantulan, maka pencetak gol dilihat jika tendangan yang menghasilkan gol tersebut adalah tendangan langsung ke arah gawang atau tidak. Jika ternyata merupakan tendangan langsung ke gawang, maka pemain yang menendang tersebut dinyatakan sebagai pencetak gol. Gol bunuh diri terkenal terjadi di Piala Dunia 1994 di. Saat pertandingan tuan rumah Amerika Serikat melawan Kolombia yang di buat oleh Andreas Escobar. Yang mengakibatkan timnas Kolombia kalah 1-2.

Gol bunuh diri tidak bisa diterima jika dihasilkan dari lemparan ke dalam atau dari tendangan bebas.

2. Gol Emas
Gol emas adalah peraturan dalam sepak bola dengan memberi tambahan waktu dua kali 15 menit untuk mendapatkan pemenang yang dilakukan apabila dalam dua kali 45 menit tidak didapatkan pemenang dalam sebuah pertandingan sepak bola. peraturan ini biasa dilakukan di dalam kompetisi dengan sistem gugur.

Dalam peraturan golden goal, apabila terjadi gol dalam perpanjangan waktu yang dilakukan, maka pertandingan akan dihentikan pada saat gol. Tim yang mencetak gol dalam kesempatan pertama akan ditetapkan sebagai pemenang pertandingan. Dan apabila dalam dua kali 15 menit tetap tidak ada tercipta gol oleh salah satu tim, maka pertandingan diakhiri dengan adu penalti untuk mendapatkan pemenang dari pertandingan.

3. Gol Perak
Gol perak (Inggris: silver goal) adalah peraturan sepak bola yang dilakukan untuk mendapatkan pemenang dengan memainkan babak tambahan dua kali 15 menit, apabila dalam waktu normal tidak didapatkan pemenang dalam sebuah pertandingan sepak bola. Peraturan ini biasa diadakan dalam pertandingan sepak bola yang menggunakan format kompetisi dengan sistem gugur.

Dalam peraturan di dalam silver goal, apabila pertandingan sepak bola dalam babak perpanjangan waktu terjadi gol oleh salah satu tim, maka pertandingan akan tetap dilanjutkan hingga babak perpanjangan waktu dimana terjadi gol habis. Setelah babak perpanjangan waktu habis, maka tim yang dapat mencetak gol akan dinyatakan sebagai pemenang pertandingan. Apabila dalam dua babak perpanjangan waktu tidak terjadi gol, maka pertandingan dilanjutkan ke babak adu penalti.


Dalam konteks sepak bola, goal adalah batas atau tujuan yang hendak dicapai dalam permainan tersebut. Pada 1681 di Inggris diadakan permainan sepak bola antara pelayan raja melawan pelayan Duke of Albemare. Pintu masuk kedua benteng digunakan sebagai batas permainan. Para pemain mencetak skor dengan cara menggiring bola melewati pintu benteng lawan. Goal kini merujuk pada benda yang disasar sebagai tujuan dalam sepak bola, yakni dua buah tiang besi terpisah dengan jarak 7,3 meter. Tinggi kedua tiang 2,4 meter dan dihubungkan dengan palang/mistar di atasnya.

Di samping itu, menurut kamus Webster maupun situs First Base Sport, kata goal juga mengacu pada tindakan atau usaha dalam menyarangkan bola ke dalam sasaran/tujuan. Hasilnya juga dinamai goal. Jadi, baik benda yang menjadi tujuan, lalu tindakan untuk mencapai tujuan tersebut, maupun hasilnya, bahasa Inggris sebenarnya tidak membuat perbedaan istilah, tetap satu, yakni goal. Namun, untuk membedakannya, sering kali pengguna bahasa Inggris memakai kata goalpost atau bahkan hanya post saja untuk menunjukkan benda yang disasar.


Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikan. Berbeda dari bahasa Inggris, bahasa Indonesia memberi nama khusus untuk benda yang menjadi tujuan permainan sepak bola. Kita menyebutnya ‘gawang’. Kata ini secara harfiah sebenarnya berarti ‘kusen pintu’. Gawang mungkin berasal dari kata lawang dalam bahasa Sansekerta yang berarti ‘pintu’.

Goal juga diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi ‘gol’, tapi maknanya secara umum lebih pada usaha menceploskan bola ke dalam gawang lawan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar