1. HARRY POTTER AND THE SORCERER'S STONE
Sebelum
novel dimulai, Voldemort, penyihir paling jahat, membunuh orang tua
Harry tetapi secara misterius menghilang setelah mencoba membunuh Harry.
Saat dunia sihir merayakan kejatuhan Voldemort, Albus
Dumbledore, Minerva McGonagall dan Rubeus Hagridmenempatkan anak yatim
piatu berumur satu tahun ini dalam perawatan bibi dan
paman Muggle (bukan penyihir) –nya, Vernon dan Petunia Dursley.
Selama
sepuluh tahun, mereka dan anak laki-laki mereka Dudley memperlakukan
Harry dengan keras. Sederhananya sebelum ulang tahun kesebelas Harry,
sebuah surat tiba, dialamatkan kepada Harry tetapi dihancurkan oleh
pamannya sebelum Harry bisa membacanya. Akibatnya, setumpukan surat
menghujan kedalam rumah pada celah yang terbuka, meskipun kecil, dan
untuk melarikan diri, Vernon Dursleya membawa keluarganya ke pulau
terpencil. Saat mereka sedang tenang, Hagrid menghancurkan pintu untuk
menceritakan kepada Harry apa yang telah disembunyikan keluarga Dursley
darinya: Harry adalah seorang penyihir dan telah diterima di Sekolah Hogwarts untuk tahun mendatang.
Hagrid
mengantar Harry ke Diagon Alley, tempat berbelanja yang tersembunyi
secara magis di London, dimana Harry bingung untuk mengetahui bagaimana
dia terkenal diantara para penyihir sebagai “anak laki-laki yang hidup”.
Dia juga menemukan bahwa di dunia sihir dia cukup kaya, karena warisan
dari orang tuanya yang ditinggalkan di Gringotts Bank. Dipandu Hagrid,
dia membeli buku-buku dan peralatan yang dibutuhkan dia untuk Hogwarts –
dan menemukan bahwa tongkatnya kembar dengan milik Voldemort.
Sebulan
kemudian, Harry meninggalkan rumah Dursley untuk mengejar Hogwarts
Express dari Stasiun Kereta Api King Cross. Disana dia ditemani oleh
keluarga Weasley, yang menunjukkan padanya bagaimana caranya untuk
melewati tembok gaib ke peron 9 ¾, dimana kereta api menunggu. Saat di
kereta api Harry berteman dengan Ron Weasley, yang menceritakan padanya
bahwa seseorang mencoba untuk merampok lemari besi di Gringotts. Murid
baru lain, Draco Malfoy, didampingi oleh asistennya yang gemuk Crabbe
dan Goyle, menawarkan diri untuk menasihati Harry, tetapi Harry tidak
suka dengan keangkuhan dan prasangka Draco.
Sebelum
waktu makan malam pertama di aula besar sekolah, siswa baru dibagikan
ke asrama-asrama oleh Topi Seleksi ajaib. Topi menempatkan kebanyakan
murid dengan segera – terutama ketika mengirim Draco, Crabbe dan Goyle
ke Slytherin – tetapi berdiskusi telepati dengan Harry tentang ambisinya
akan membuat Slytherin sebagai pilihan terbaik baginya. Ketika Harry
diam tetapi sangat keberatan, Topi mengirimkannya untuk bergabung dengan
para Weasley di Gryffindor. Saat Harry sedang bersantai setelah makan
malam,Severus Snape membelalak padanya dan dia merasakan tikaman rasa
sakit di bekas luka yang Voldemort tinggalkan di dahinya.
Setelah
pelajaran ramuan pertamanya yang menyedihkan dengan Snape, Harry dan
Ron mengunjungi Hagrid, yang tinggal di gubuk di tepi Hutan Terlarang.
Disana mereka mendengar kalau perampokan yang dicoba di Gringotts
terjadi pada saat Harry mengambil sejumlah uang, dan Harry mengingatkan
Hagrid yang meninggalkan bank dengan sebuah bungkus kecil.
Selama
pelajaran terbang pertama murid baru, Neville Longbottom mematahkan
pergelangan tangannya dan Draco mengambil kesempatan untuk melemparkan
Remembrall ke udara yang tinggi. Harry mengejar di atas sapunya,
menangkap Remembrall diatas tanah. Professor McGonagall berlari keluar
dan mengangkatnya sebagai Seeker baru Griffyndor.
Draco
memperdayakan Ron dan Harry ke kunjungan tengah malam, dan Neville
dan Hermione Granger yang suka menyuruh-nyuruh, keduanya juga di
Gryffindor, menemani pasangan itu untuk menjauhkan mereka dari masalah.
Celakanya mereka semua masuk ke koridor terlarang dan menemukan ruangan
berisi anjing kepala tiga yang sangat besar. Kelompok itu kabur dengan
cepat, dan hanya Hermione yang memperhatikan bahwa anjing itu berdiri di
atas pintu perangkap. Harry menyimpulkan bahwa monster itu menjaga
bungkusan yang diselamatkan Hagrid dari Gringotts.
Setelah
Ron mengkritik Hermione yang suka pamer dalam pelajaran mantera, dia
bersembunyi dalam tangisan di toilet perempuan. Professor Quirrell
melaporkan bahwa ada troll telah masuk ke sel bawah tanah. Saat semua
orang pergi ke kamar tidur mereka, Harry dan Ron berdesakan untuk
memperingatkan Hermione. Troll menyudutkan Hermione di toilet, tetapi
saat Harry menikamnya dengan tongkatnya, Ron memukul troll dengan
pentungannya sendiri, menggunakan mantera melayang yang ditunjukkan
Hermione dalam pelajaran mantera. Ketika sekelompok professor tiba,
Hermione mengambil kesalahan untuk bertempur dan menjadi teman akrab
Harry dan Ron.
Malam
sebelum pertandingan Quidditch pertama Harry, dia melihat Snape
menerima perhatian medis dari Filch karena gigitan anjing berkepala
tiga. Pada waktu main, sapu Harry lepas kontrol, membahayakan hidupnya,
dan Hermione memperingatkan bahwa Snape menatap Harry dan
berkomat-kamit. Dia berlari ke tempat Professor, menyenggol Professor
Quirrell dalam ketergopohannya, dan membakar jubah Snape. Harry mendapat
kembali kontrol sapunya dan menangkap Golden Snitch, memenangkan
permainan untuk Gryffindor. Hagrid menolak untuk percaya bahwa Snape
bertanggung jawab atas bahaya Harry, tetapi keceplosan bahwa dia membeli
anjing berkepala tiga, dan bahwa monster itu menjaga rahasia kepunyaan
Professor Dumbledore dan seseorang bernama Nicolas Flamel.
Harry
dan para Weasley tinggal di Hogwarts untuk natal, dan salah satu hadiah
Harry, dari pemberi tanpa nama, adalah jubah gaib. Harry menggunakan
jubah itu untuk mencari di perpustakaan seksi terlarang untuk informasi
tentang Flamel yang misterius, telah menghindar dari Snape dan Filch
setelah sebuah buku yang mempesona menjerit seperti alarm, dan menyelip
masuk ke ruangan berisi Cermin Tarsah, yang menunjukkan orang tuanya dan
beberapa leluhur mereka. Harry menjadi kecanduan penglihatan Cermin dan
ditolong oleh Professor Dumbledore, yang menjelaskan bahwa Cermin itu
menunjukkan keputus-asaan orang yang melihat untuk waktu yang lama.
Ketika
murid-murid kembali dari istirahatnya, Draco mengolok-olok Neville, dan
Harry menghibur Neville dengan manis. Dan menemukan identitas Flamel
dari kartu coklat kodok sebagai ahli kimia. Hermione segera menemukan
bahwa dia laki-laki berumur 665 tahun yang hanya memiliki Batu Bertuah,
yang bisa memberikan kehidupan. Beberapa hari kemudian Harry
memperhatikan Snape mengendap-endap kea rah pinggiran Hutan Terlarang.
Dia setengah mendengar percakapan tentang Batu Bertuah, Snape Tanya
kepada Professor Quirrell jika dia menemukan cara melewati anjing
berkepala tiga dan mengancam Quirrell untuk menentukkan dipihak mana dia
berada. Harry menyimpulkan bahwa Snape mencoba untuk mencuri Batu dan
Quirrell telah menyiapkan berbagai pertahanan untuk itu.
Harry,
Ron dan Hermione mengetahui bahwa Hagrid memelihara seekor bayi naga,
yang melawan hukum sihir, dan berencana menyelundupkannya keluar negara
sekitar tengah malam. Draco datang, berharap membuat mereka gelisah dan
mereka dalam masalah, dan Neville datang untuk memperingatkan mereka
dari kejahatan Draco. Meskipun Ron digigit naga dan dikirim ke UKS,
Harry dan Hermione bersemangat menyelamatkan naga kabur. Bagaimanapun,
mereka tertangkap, dan Harry kehilangan jubah gaib. Sebagian dari
hukuman mereka, Harry, Hermione, Draco dan Neville dipaksa untuk
menolong Hagrid untuk menyelamatkan seekor unicorn yang terluka parah di
Hutan Terlarang. Mereka terbagi manjadi dua pihak, Harry dan Draco
menemukan unicorn yang telah mati, dikelilingi oleh darahnya. Sesosok
berkerudung merayap ke bangkai dan meminum darahnya, sementara itu Draco
menjerit dan melarikan diri. Sosok berkerudung itu bergerak kearah
Harry, yang membuat bekas lukanya terasa terbakar. Ketika Harry sadar
kembali, sosok berkerudung itu telah hilang dan seekor centaurus,
Firenze, menawarkan diri untuk memberinya tunggangan untuk kembali ke
sekolah. Centaurus itu menceritakan kepada Harry bahwa yang meminum
darah seekor unicorn akan menyelamatkan hidup orang yang sekarat, tetapi
meninggalkan mereka hanya tinggal sejengkal hidup. Firenze mengira
Voldemort meminum darah unicorn untuk memperoleh kekuatan yang cukup
untuk membuat hidup abadi dari Batu Bertuah, dan memperoleh kesehatan
penuh dengan meminumnya. Sekembalinya dia, Harry mengetahui bahwa
seseorang telah menyelipkan Jubah Gaib di bawah kain seprainya.
Beberapa
minggu kemudian, saat bersantai setelah ujian berakhir, harry tiba-tiba
menyadari bagaimana sesuatu yang illegal seperti sebuah telur naga
menjadi milik Hagrid. Pengawas bintang liar itu bilang bahwa dia
mendapatkan telur itu dari seseorang berkerudung yang tak dikenal yang
membelikannya beberapa minuman dan menanyakannya bagaimana untuk
melewati anjing berkepala tiga, yang diterima Hagrid dengan mudah –
musik membuatnya tertidur. Menyadari bahwa salah satu pengamanan Batu
Bertuah tidak terjamin, Harry pergi untuk memberitahu Professor
Dumbledore, ternyata kepala sekolah telah pergi menghadiri sebuah
pertemuan penting. Harry menyimpulkan bahwa Snape memalsukan pesan yang
memanggil Dumbledore untuk pergi dan Snape akan mencoba untuk mencuri
Batu Bertuah malam itu.
Ditutupi
Jubah Gaib, Harry dan kedua temannya pergi ke ruangan anjing kepala
tiga, dimana Harry mengirim monster itu untuk tidur dengan memainkan
seruling. Setelah mengangkat pintu perangkap, mereka menghadapi berbagai
rintangan, tiap-tiap rintangan memerlukan kemampuan khusus yang
dimiliki oleh masing-masing dari mereka, dan salah satunya mengharuskan
Ron untuk mengorbankan dirinya. Di ruangan terakhir, sekarang sendirian,
yang ditemukannya bukan Snape, tetapi Quirrell. Quirrell mengakui bahwa
dia membiarkan troll mencoba untuk membunuh Hermione di toilet, dan
bahwa dia mencoba uuntuk membunuh Harry pada saat pertandinga Quidditch
pertama tetapi disenggol oleh Hermione. Snape mencoba untuk melindungi
Harry dan mencurigai Quirrell.
Quirrell melayani Voldemort, dan setelah gagal untuk mencuri Batu Bertuah dari Gringotts, mengijinkan tuannya untuk merasukinya dan memerintahkan untuk memperbaiki kesempatan yang memuaskan. Bagaimanapun ada objek lain dalam ruangan tersebut yaitu Cermin Tarsah, dan Quirrell dapat melihat ketidakadaan tanda-tanda dari Batu Bertuah. Pada tawaran Voldemort, Quirrell memaksa Harry untuk berdiri di depan Cermin. Harry merasa Batu itu jatuh kedalam kantongnya dan mencoba untuk berdalih. Quirrell melepas surbannya, menampakkan wajah Voldemort dibelakang kepalanya. Voldemort/Quirrell mencoba untuk merebut Batu itu dari Harry, tetapi begitu menyentuh Harry menyebabkan kulit Quirrell terbakar. Akhirnya perjuangan Harry berakhir.
Quirrell melayani Voldemort, dan setelah gagal untuk mencuri Batu Bertuah dari Gringotts, mengijinkan tuannya untuk merasukinya dan memerintahkan untuk memperbaiki kesempatan yang memuaskan. Bagaimanapun ada objek lain dalam ruangan tersebut yaitu Cermin Tarsah, dan Quirrell dapat melihat ketidakadaan tanda-tanda dari Batu Bertuah. Pada tawaran Voldemort, Quirrell memaksa Harry untuk berdiri di depan Cermin. Harry merasa Batu itu jatuh kedalam kantongnya dan mencoba untuk berdalih. Quirrell melepas surbannya, menampakkan wajah Voldemort dibelakang kepalanya. Voldemort/Quirrell mencoba untuk merebut Batu itu dari Harry, tetapi begitu menyentuh Harry menyebabkan kulit Quirrell terbakar. Akhirnya perjuangan Harry berakhir.
Dia
terbangun di rumah sakit sekolah, dimana Profesor Dumbledore
menceritakan padanya bahwa dia bisa selamat karena pengorbanan ibunya
untuk melindunginya, dan Voldemort tidak dapat mengerti kekuatan seperti
cinta. Voldemort meninggalkan Quirrell yang mati, dan kemungkinan besar
untuk kembali dengan segala cara. Dumbledore telah meramalkan bahwa
Cermin Tarsah tidak menunjukkan pada Voldemort/Quirrell ingin
menggunakannya, mereka ingin menggunakan batu bertuah untuk
menyelamatkan hidup Voldemort, Harry dapat melihat Batu Bertuah karena
dia ingin menemukannya bukan menggunakannya. Batu itu sekarang telah
dimusnahkan.
Harry
kembali ke keluarga Dursley pada liburan musim panas, tetapi tidak
bercerita pada mereka kalau penyihir di bawah umur dilarang menggunakan
sihir diluar Hogwarts.
2. HARRY POTTER AND THE CHAMBER OF SECRET
Harry
Potter menghabiskan liburan tahun pertama sekolahnya bersama bibinya
Petunia, paman Vernon, dan sepupunya Dudley Dursley di Private Drive
No.4. Ia tidak senang karena ia merindukan sekolahnya(Sekolah Sihir
Hogwarts), temannya-Ronald Weasley dan Hermione Granger. Ia membenci
paman, bibi, dan sepupunya seperti mereka membenci Harry. Suatu hari, ia
mendapat peringatan agar tidak kembali ke sekolah di tahun keduanya
oleh peri rumah bernama Dobby. Harry tidak menghiraukan itu tetapi si
peri melakukan segala cara agar Harry tidak pergi ke sekolah, bahkan
saat Harry sudah kembali bersekolah, Dobby melukai Harry saat
pertandingan QUIDDITCH(sebuah permainan menggunakan sapu terbang) agar
Harry pulang ke rumahnya.
Alasannya jelas diketahui Harry setelah hal-hal aneh terjadi di Hogwarts. Ia sering mendengar seseorang berbicara tentang hasrat untuk membunuh. Kamar rahasia telah dibuka lagi. Menurut legenda, salah satu pendiri sekolah-Salazar Slytherin yang tidak sependapat dengan ketiga pendiri lainnya mengenai pelajar muggle (darah lumpur atau pelajar bukan keturunan penyihir) membuat sebuah kamar yang berisi sebuah monster untuk menghabisi para darah lumpur di sekolah. Lima puluh tahun yang lalu kamar itu pernah terbuka dan seorang gadis meninggal. Sekarang, beberapa pelajar ditemukan dalam keadaan membatu.
Alasannya jelas diketahui Harry setelah hal-hal aneh terjadi di Hogwarts. Ia sering mendengar seseorang berbicara tentang hasrat untuk membunuh. Kamar rahasia telah dibuka lagi. Menurut legenda, salah satu pendiri sekolah-Salazar Slytherin yang tidak sependapat dengan ketiga pendiri lainnya mengenai pelajar muggle (darah lumpur atau pelajar bukan keturunan penyihir) membuat sebuah kamar yang berisi sebuah monster untuk menghabisi para darah lumpur di sekolah. Lima puluh tahun yang lalu kamar itu pernah terbuka dan seorang gadis meninggal. Sekarang, beberapa pelajar ditemukan dalam keadaan membatu.
Seekor
kucing dan sebuah hantu juga ditemukan dalam keadaan yang sama. Untuk
memperburuk masalah itu, seorang keturunan Slytherin menulis ancaman di
depan kamar mandi perempuan yang rusak bertahun-tahun karena hantu
Myrtle Merana. Harry dan teman-temannya mencurigai Draco Malfoy-seorang
pelajar dari asrama Slytherin yang kelihatan sangat senang atas insiden
ini.Tetapi Harry menemukan sebuah buku harian di kamar mandi Myrtle.
Buku itu sangat misterius karena saat ditulisi oleh Harry, buku itu
menjawabnya dengan tulisan si pemilik buku sebelumnya. Ternyata buku
harian itu milik Tom Riddle-seorang pelajar lima puluh tahun yang lalu,
ia membawa Harry ke masa lampau, waktu di mana kamar rahasia pernah
terbuka. Ia melihat Hagrid dituduh sebagai penyebab kejadian itu dan
dikeluarkan dari sekolah(ia tetap diijinkan Albus Dumbledore untuk
tinggal di Hogwarts). Riddle lah yang menangkap Hagrid dan seekor bayi
laba-laba raksasa yang tinggal di hutan terlarang. Sekarang hal menjadi
sangat sulit karena departemen pendidikan memutuskan untuk mencabut
Dumbledore dari jabatannya sebagai kepala sekolah dan memasukkan Hagrid
ke Azkaban-sebuah penjara untuk penyihir. Pada waktu yang sama, Harry
dan teman-teman mencoba mencari jawaban dari misteri ini. Hermione
mencari segala petunjuk di perpustakaan. Tetapi ia juga ditemukan dalam
keadaan membatu dengan sebuah kertas di genggaman tangannya yang berisi
semua jawaban dari misteri ini.
Monster
yang tinggal di dalam kamar rahasia adalah Basilisk- seekor ular
raksasa yang paling beracun dan sorotan matanya dapat membunuh
seseorang. Harry mengerti bahwa tidak ada yang mati dalam kejadian ini
karena tidak ada yang melakukan kontak mata dengan si ular dan ternyata
pintu menuju kamar rahasia berada di kamar mandi Myrtle.
Suara-suara misterius yang sering ia dengar akhir-akhir ini adalah suara Basilisk dan ia dapat mendengarnya karena ternyata ia adalah seorang parselmouth -seseorang yang berbicara bahasa ular. Ginny Weasley(adik Ron) dibawa ke kamar rahasia oleh seorang keturunan Slytherin. Harry dan Ron pergi ke kamar itu untuk menyelamatkan Ginny dan Harry menemukan Tom Riddle di sana. Ternyata ia adalah LORD VOLDEMORT yang ''menggunakan'' Ginny untuk mengeluarkan Basilisk. Ia menyerap jiwa Ginny untuk menjadikan ia hidup kembali dan Ginny akan mati. Ia mengeluarkan Basilisk untuk melawan Harry. Dengan pedang GRIFFINDOR yang dibawa oleh Fawkes-burung phoenix milik Dumbledore, Harry membunuh monster itu lalu ia menghancurkan buku harian Riddle dengan menancapkan taring Basilisk ke dalamnya. Riddle telah pergi dan Ginny terselamatkan.
Suara-suara misterius yang sering ia dengar akhir-akhir ini adalah suara Basilisk dan ia dapat mendengarnya karena ternyata ia adalah seorang parselmouth -seseorang yang berbicara bahasa ular. Ginny Weasley(adik Ron) dibawa ke kamar rahasia oleh seorang keturunan Slytherin. Harry dan Ron pergi ke kamar itu untuk menyelamatkan Ginny dan Harry menemukan Tom Riddle di sana. Ternyata ia adalah LORD VOLDEMORT yang ''menggunakan'' Ginny untuk mengeluarkan Basilisk. Ia menyerap jiwa Ginny untuk menjadikan ia hidup kembali dan Ginny akan mati. Ia mengeluarkan Basilisk untuk melawan Harry. Dengan pedang GRIFFINDOR yang dibawa oleh Fawkes-burung phoenix milik Dumbledore, Harry membunuh monster itu lalu ia menghancurkan buku harian Riddle dengan menancapkan taring Basilisk ke dalamnya. Riddle telah pergi dan Ginny terselamatkan.
Ramuan
untuk mereka yang membatu telah selesai dibuat oleh para guru Hogwarts
dan mereka kembali normal. Dumbledore kemali menjadi kepala sekolah dan
Hagrid dibebaskan dari penjara. Lucius Malfoy(ayah Draco) bersama Dobby
yang ternyata adalah peri rumahnya mengunjungi Dumbledore(peri rumah
melayani sebuah keluarga sampai mereka diberikan sebuah pakaian yang
berarti simbol kebebasan bagi mereka). Ternyata Lucius lah yang
memasukkan buku harian Riddle ke dalam tas sekolah Ginny. Harry
memperdaya Lucius untuk membebaskan Dobby karena ia sangat kejam kepada
Dobby. Akhir cerita, sekali lagi semua masalah diselesaikan oleh Harry
Potter dan semua senang karena ujian ditunda sebagai hadiah dari
sekolah.
3. HARRY POTTER AND THE PRISONER OF AZKABAN
Setelah
hilang marah dengan Bibi Marge dan secara tidak sengaja menyebabkan dia
ajaib mengembang, Harry Potter melarikan diri dari keluarga Dursley.
Harry mengambil Bus Ksatria ke The Leaky Cauldron, di mana ia bertemu
Cornelius Fudge, Menteri Sihir. Fudge memberi tahu Harry bahwa Bibi
Marge telah kempis dan bahwa ia tidak akan dihukum. Kementerian Sihir
hanya peduli tentang keselamatan Harry karena melarikan diri dari
massa-pembunuh Sirius Black dari penjara sihir Azkaban. Black adalah
teman baik dari keluarga dan wali Harry Potter, tapi mengkhianati
keluarga ke Lord Voldemort yang jahat. Voldemort membunuh orangtua
Harry, tetapi, ketika ia mencoba untuk membunuh Harry, misterius
menghilang. Setelah itu, Black membunuh teman mereka Peter Pettigrew
bersama dengan 12 pengamat muggle.
Harry
dan teman-temannya Ron Weasley dan Hermione Granger kembali ke Hogwarts
Sekolah Sihir dan menemukan keamanan telah diperketat karena melarikan
diri Black. Alasan sekarang dijaga oleh Dementor, gelap, makhluk jahat
yang mengeringkan kebahagiaan orang terdekat dan penjaga penjara
Azkaban. Mereka juga menyebabkan Harry pingsan. Remus Lupin, Pertahanan
baru sekolah guru Melawan Ilmu Hitam memberitahu Harry dia lebih rentan
terhadap dementor karena dia telah melihat kengerian yang tulus di masa
lalunya. Lupin setuju untuk mengajari Harry Mantra Patronus, sebuah
perisai melawan Dementor.
Harry
tertekan untuk belajar ia tidak akan diizinkan untuk mengunjungi
Hogsmeade, desa setempat kebanyakan siswa diperbolehkan untuk
mengunjungi di akhir pekan. Ia juga marah dengan Draco Malfoy untuk
menghancurkan pelajaran pertama Hagrid sebagai guru Pemeliharaan Satwa
Gaib. Malfoy sengaja membiarkan dirinya diserang oleh Buckbeak, Hagrid
Hippogriff tercinta, dan ayahnya memastikan bahwa Buckbeak yang dihukum
akan dieksekusi pada akhir tahun sekolah.
Sepanjang tahun, Hermione menggunakan Time-Turner untuk bepergian dalam waktu dan menghadiri kelas-kelas yang diadakan pada saat yang sama. Black berhasil membobol benteng dua kali, tetapi tidak dapat mencapai Harry. Fred dan George Weasley Harry menunjukkan jalan rahasia ke Hogsmeade dan memberinya Peta Perampok.
Sepanjang tahun, Hermione menggunakan Time-Turner untuk bepergian dalam waktu dan menghadiri kelas-kelas yang diadakan pada saat yang sama. Black berhasil membobol benteng dua kali, tetapi tidak dapat mencapai Harry. Fred dan George Weasley Harry menunjukkan jalan rahasia ke Hogsmeade dan memberinya Peta Perampok.
Selama
satu kunjungan ke desa gelap, Harry hampir tertangkap saat Ron
menemukan bahwa Scabbers, tikus Ron, telah menghilang. Ron yakin ia
telah dimakan oleh Crookshanks, kucing Hermione, menyebabkan
perselisihan antara dirinya dan Hermione. Hermione kemudian menemukan
Scabbers di gubuk Hagrid ketika mereka bertiga mengunjunginya sebelum
eksekusi Buckbeak. Dalam perjalanan mereka kembali dari pondok, Ron
tiba-tiba diserang oleh anjing hitam besar dan diseret ke dalam lorong
di bawah pohon ajaib, Dedalu Perkasa.
Harry
dan Hermione mengikuti mereka dan menemukan dirinya dalam satu tahun,
naik-up gubuk dikenal sebagai Shrieking Shack. Mereka juga menemukan
bahwa anjing adalah animagus Sirius Black. Harry mencoba untuk menyerang Black ketika Lupin tiba.
Hermione menghadapkan Lupin tentang kebiasaan dia telah diamati selama kelas dengan dia dan Lupin mengakui menjadi manusia serigala. Lupin menjelaskan bahwa dia, Black, Pettigrew, dan James Potter, ayah Harry, adalah teman baik dan menyebut diri mereka sebagai "Marauders". Untuk membuat transformasi Lupin lebih menyenangkan, teman-temannya semua menjadi Animagi, manusia yang bisa berubah menjadi binatang di akan. Para Marauders tetap berteman setelah tumbuh dewasa, dan ketika mereka belajar Voldemort setelah Potter, Black menjadi Penjaga Rahasia mereka. Namun, Hitam kemudian mengungkapkan bahwa dia diam-diam beralih tugas dengan Pettigrew untuk melayani sebagai umpan. Hitam negara Pettigrew adalah pengkhianat dan, daripada dibunuh oleh Black, sebenarnya Scabbers.
Hermione menghadapkan Lupin tentang kebiasaan dia telah diamati selama kelas dengan dia dan Lupin mengakui menjadi manusia serigala. Lupin menjelaskan bahwa dia, Black, Pettigrew, dan James Potter, ayah Harry, adalah teman baik dan menyebut diri mereka sebagai "Marauders". Untuk membuat transformasi Lupin lebih menyenangkan, teman-temannya semua menjadi Animagi, manusia yang bisa berubah menjadi binatang di akan. Para Marauders tetap berteman setelah tumbuh dewasa, dan ketika mereka belajar Voldemort setelah Potter, Black menjadi Penjaga Rahasia mereka. Namun, Hitam kemudian mengungkapkan bahwa dia diam-diam beralih tugas dengan Pettigrew untuk melayani sebagai umpan. Hitam negara Pettigrew adalah pengkhianat dan, daripada dibunuh oleh Black, sebenarnya Scabbers.
Lupin
dan gaya Sirius Pettigrew untuk mengungkapkan diri, dan Pettigrew
mengubah dari Scabbers dan kembali ke bentuk manusia. Dia mengakui
cerita, tetapi Harry berhenti Black dan Lupin dari membunuhnya dan
menjadi pembunuh diri mereka sendiri. Sebaliknya, Harry membujuk mereka
untuk mengambil Pettigrew kembali ke kastil Hogwarts untuk membersihkan
nama Sirius. Namun, ketika mereka dan mereka kembali ke istana bulan
purnama muncul dan Lupin transformasi. Pettigrew lolos sementara
Dementor turun pada yang lain. Mereka akan disimpan di menit terakhir
oleh Harry Patronus percaya itu, ia dilemparkan oleh ayahnya.
Harry
terbangun di dalam benteng untuk belajar bahwa Black telah ditangkap.
Untuk menyelamatkannya, Harry dan Hermione menggunakan Time-Turner untuk
perjalanan kembali ke waktu dan mencegah penangkapannya. Harry dan
Hermione menyelamatkan Buckbeak dan kembali menonton adegan malam,
sampai mereka melihat Dementor menikung Harry dan Sirius. Harry bertekad
untuk melihat siapa yang mengirimkan Patronus, hanya untuk menyadari
bahwa itu adalah dirinya sendiri.
Sirius menyelamatkan dan melarikan diri pada Buckbeak. Lupin, outed sebagai werewolf, mengundurkan diri. Harry khawatir bahwa Pettigrew dapat membantu Voldemort untuk kembali, tapi Dumbledore mengatakan mungkin Harry bersyukur bahwa ia membantu menyelamatkan nyawa Pettigrew.
Sirius menyelamatkan dan melarikan diri pada Buckbeak. Lupin, outed sebagai werewolf, mengundurkan diri. Harry khawatir bahwa Pettigrew dapat membantu Voldemort untuk kembali, tapi Dumbledore mengatakan mungkin Harry bersyukur bahwa ia membantu menyelamatkan nyawa Pettigrew.
4. HARRY POTTER AND THE GOBLET OF FIRE
Harry,
Hermione dan Keluarga Weasley pergi untuk menonton final Piala Dunia
Quidditch ketika malamnya terjadi kekacauan di perkemahan. Para Pelahap
Maut yang mengenakan topeng muncul dan membakari tenda-tenda. Harry yang
terpisah dari teman-temannya dan sempat pingsan, sempat melihat sesosok
bayangan menggumamkan sesuatu dan mengirimkan Tanda Kegelapan ke
angkasa, tapi ketika Ron dan Hermione tiba, orang tersebut telah pergi.
Mereka nyaris dituduh sebagai orang yang melepaskan Tanda Kegelapan
tersebut.
Ketika
kembali ke Hogwarts, mereka dikejutkan dengan berita bahwa Hogwarts
menjadi tuan rumah untuk penyelenggaraan Turnamen Triwizard, sebuah
turnamen yang diadakan untuk mempererat persaudaraaan antar Sekolah
Sihir. Dua sekolah lain yang mengikuti turnamen ini adalah Akademi Sihir
Beauxbatons pimpinan Madame Maxime dan Institut Durmstrang yang
dipimpin oleh Igor karkaroff. Setiap sekolah akan diwakili oleh satu
juara sekolah, yang akan dipilih setelah memasukkan nama mereka ke dalam
Piala Api.
Piala
Api telah memuntahkan 3 nama untuk 3 sekolah, yaitu Fleur Delacour dari
Beauxbatons,Victor Krum dari Durmstrang, dan Cedric Diggory dari
Hogwarts ketika semua orang mengira seleksi telah berakhir. Namun
ternyata Piala Api kembali memuntahkan satu nama, Harry Potter. Semua
orang mengira Harry (yang masih di bawah umur untuk mengikuti turnamen
tersebut) berhasil mengelabuhi Piala Tersbut ketika Mad-Eye Moody, guru
Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam Hogwarts tahun ini, menepiskan anggapan
mereka, dan mengatakan bahwa dibutuhkan sihir yang sangat kuat untuk
merekayasa Piala Api. Meski kedua sekolah lain mengajukan protes,
akhirnya Harry ditetapkan sebagai salah satu juara.
Berbagai
tanggapan diperoleh Harry dari orang-orang terdekatnya. Ron, sahabatnya
selama ini, agak cemburu dengan tampilnya Harry sebagai juara, dan
mereka sempat tidak berbicara satu sama lain. Hermione percaya bahwa
bukan Harry yang memasukkan namanya ke dalam Piala Api. Sirius yang
masih dalam pelarian memperingatkan Harry untuk berhati-hati karena
peserta turnamen sangat rentan terhadap kecelakaan. Di tugas pertama,
keempat juara diperintahkan untuk mengambil telur emas dari seekor naga,
di mana di dalam telur tersebut berisi petunjuk untuk tugas kedua.
Harry (dan ketiga juara lain-meskipun tidak diperlihatkan dalam film)
berhasil mengambil telur emas tersebut dan lolos dari serangan naga.
Di
hari Natal, diadakan Pesta Dansa, dimana para juara diwajibkan memiliki
pasangan karena mereka akan melakukan dansa pembukaan. Harry yang
mengincar seeker Ravenclaw yang cantik, Cho Chang, ternyata kalah cepat
dari Cedric Diggory. Akhirnya Harry ke pesta tersebut berpasangan dengan
Parvati Patil, Ron dengan Padma Patil, dan Hermione (yang mengejutkan
demua orang) berpasangan dengan Victor Krum, seeker nasional Bulgaria,
sang juara Durmstrang.
Tugas
kedua adalah menyelamatkan sandera di bawah laut. Sandera Harry adalah
Ron, sandera Krum adalah Hermione, sandera Cedric adalah Cho Chang, dan
sandera Fleur adalah adiknya, Gabrielle. Fleur tidak bisa menyelamatkan
adiknya akibat serangan Grindylow. Harry yang mengira tugas ini
betul-betul serius memaksakan dirinya membebaskan Ron dan Gabrielle
sekaligus, sehingga ia dipermaklumkan menjadi juara kedua karena 'akhlak
yang baik'.
Setelah
tugas kedua, Harry menemukan mayat Barty Crouch, wakil dari Kementrian
Sihir untuk Turnamen Triwizard, dan bergegas mendatangi kantor
Dumbledore untuk melaporkannya. Sesampainya di sana, Harry diminta untuk
menunggu di kantor Dumbledore, dan saat itulah Harry masuk ke
dalam Pensieve, membawa Harry ke dalam ingatan Dumbledore bertahun-tahun
yang lalu, ketika Kementrian mengadili putra Barty Crouch dengan
tuduhan sebagai Pelahap Maut.
Tugas
ketiga adalah sebuah labirin, yang telah diberi berbagai rintangan.
Piala Api terletak di tengah labirin tersebut. Siapa yang terlebih
dahulu menemukan Piala tersebut, dialah yang tampil sebagai juara
Turnamen Triwizard. Cedric dan Harry masuk terlebih dahulu, diikuti
Krum, dan terakhir Fleur. Dalam tugas ini, ternyata Krum telah berada di
bawah Kutukan Imperius, dan ia menyerang siapa saja yang ditemuinya. Ia
menyerang Fleur. Cedric dan Harry juga diserangnya, dan ketika mereka
tengah menghindari kejaran Krum, mereka telah melihat jalan menuju Piala
Api. Cedric terhambat karena belitan tanaman. Sejenak Harry ragu, tapi
ia kembali ke Cedric dan membantunya melepaskan diri. Mereka pun sepakat
untuk menjadi juara bersama. Ketika mereka menyentuh Piala Api tersebut
bersamaan, Harry sadar bahwa Piala tersebut adalah portkey. Sebelum
sadar dimana mereka berada, Cedric dibunuh oleh Peter Pettigrew. Ia juga
memantrai sebuah patung untuk menawan Harry.
Mulailah ritual pembangkitan Voldermort. Dengan kengerian luar biasa Harry menyaksikan Voldermort hidup kembali dan segera bereunifikasi dengan para Pelahap Mautnya yang segera ber-Apparate satu persatu di sisinya. Harry menyaksikan satu persatu mereka membuka topengnya, dan melihat bahwa Lucius Malfoy ada diantara mereka. Voldermort bermaksud membunuh Harry dengan cara duel. Namun ketika tongkat mereka bertemu, terjadilah efek yang sangat langka, yang disebut sebagai Priori Incantatem. Tongkat Voldermort mengeluarkan bayangan orang-orang yang pernah dibunuhnya, termasuk orang tua Harry. Ayah dan Ibu Harry menyuruhnya untuk kembali ke Piala agar dapat kembali ke sekolah. Maka Harry, sambil menyeret tubuh Cedric, kembali menyentuh Piala yang membawanya kembali ke Hogwarts.
Mulailah ritual pembangkitan Voldermort. Dengan kengerian luar biasa Harry menyaksikan Voldermort hidup kembali dan segera bereunifikasi dengan para Pelahap Mautnya yang segera ber-Apparate satu persatu di sisinya. Harry menyaksikan satu persatu mereka membuka topengnya, dan melihat bahwa Lucius Malfoy ada diantara mereka. Voldermort bermaksud membunuh Harry dengan cara duel. Namun ketika tongkat mereka bertemu, terjadilah efek yang sangat langka, yang disebut sebagai Priori Incantatem. Tongkat Voldermort mengeluarkan bayangan orang-orang yang pernah dibunuhnya, termasuk orang tua Harry. Ayah dan Ibu Harry menyuruhnya untuk kembali ke Piala agar dapat kembali ke sekolah. Maka Harry, sambil menyeret tubuh Cedric, kembali menyentuh Piala yang membawanya kembali ke Hogwarts.
Para
penonton yang mengira mereka telah mendapatkan Piala bersorak
kegirangan, sebelum kemudian berganti dengan jeritan histeris ketika
sadar bahwa Cedric Diggory telah menjadi mayat. Harry yang tengah kalut
dibawa oleh Moody kembali ke kastil. Dan beberapa saat kemudian
terkuaklah rahasia, bahwa ternyata selama ini dia adalah Barty Crouch
Jr, yang ditugasi untuk membawa Harry di malam Voldermort bangkit
kembali.
5. HARRY POTTER AND THE ORDER OF THE PHOENIX
Tidak
banyak penyihir yang percaya (atau mau percaya) bahwa Voldermort telah
kembali, termasuk Kementerian Sihir. Harry dan Dumbledore dianggap
menyebar kabar bohong dan dianggap terganggu jiwanya. Meskipun demikian,
masih banyak orang yang percaya pada Dumbledore, dan mereka inilah yang
tergabung dalam Orde Phoenix. Namun karena situasi belum memungkinkan,
mereka bergerak secara diam-diam untuk menghindari kecurigaan dari
Kementerian. Mereka menggunakan kediaman Sirius, Grimmauld Place nomer
12 sebagai Markas Besar, sehingga Sirius tidak lagi dalam pelarian (tapi
tetap bersembunyi karena pihak kementrian masih mencarinya).
Sementara
itu, Harry yang diawasi siang-malam (tanpa sepengetahuannya) oleh
anggota Orde, semakin sering mengalami sakit pada bekas lukanya.
Emosinya sering tak terkendali. Pada suatu malam ia dikejutkan dengan
hadirnya dementor di Privet Drive, yang hendak menyerang dirinya dan
Dudley. Untunglah ia berhasil menghasilkan patronus untuk melawan
mereka. Namun akibat dari hal ini, dia nyaris diusir oleh pamannya
(karena dikira menyerang Dudley), menghadapi persidangan di Kementerian
Sihir dan terancam dikeluarkan dari Hogwarts.
Di
persidangan tak seorangpun percaya bahwa ada Dementor berkeliaran di
daerah Muggle. Tapi ketika Dumbledore mengatakan bahwa Kementerian tidak
punya hak untuk mencampuri urusan sekolah, termasuk dalam hal ini
mengeluarkan sorang murid, Harry pun bebas dari segala tuduhan.
Namun
mimpi buruk Harry masih berlanjut. Untuk pertama kalinya dalam 5 tahun,
Harry diajar oleh seorang guru Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam yang
berasal dari Kementerian Sihir,Dolores Umbridge.
Harry berulang kali mendapat detensi karena mengatakan bahwa Voldermort telah kembali. Harry dan seluruh murid kelas 5 akan menjalani ujian OWL, dimana mereka sudah harus berpikir pelajaran apa saja yang akan (dan mau) menerima mereka di kelas 6, serta tentang karier apa yang mereka minati selepas sekolah. Di tengah tekanan Umbridge dan segala dekritnya, Harry, atas dukungan penuh dari Ron dan Hermione, memimpin sekelompok anak untuk mempraktekkan pertahanan terhadap ilmu hitam dalam sebuah kelompok yang mereka namai Laskar Dumbledore (LD). LD beranggotakan cukup banyak anak, selain Ron, Hermione, Ginny, Neville, Luna Lovegood, Fred & George, Cho Chang, dan beberapa anak dari asrama lain yang kelihatannya lebih ingin tahu apakah benar pikiran Harry terganggu seperti yang diberitakan koran-koran, atau ingin tahu cerita yang sebenarnya tentang kematian Cedric dan kembalinya Voldermort.
Harry berulang kali mendapat detensi karena mengatakan bahwa Voldermort telah kembali. Harry dan seluruh murid kelas 5 akan menjalani ujian OWL, dimana mereka sudah harus berpikir pelajaran apa saja yang akan (dan mau) menerima mereka di kelas 6, serta tentang karier apa yang mereka minati selepas sekolah. Di tengah tekanan Umbridge dan segala dekritnya, Harry, atas dukungan penuh dari Ron dan Hermione, memimpin sekelompok anak untuk mempraktekkan pertahanan terhadap ilmu hitam dalam sebuah kelompok yang mereka namai Laskar Dumbledore (LD). LD beranggotakan cukup banyak anak, selain Ron, Hermione, Ginny, Neville, Luna Lovegood, Fred & George, Cho Chang, dan beberapa anak dari asrama lain yang kelihatannya lebih ingin tahu apakah benar pikiran Harry terganggu seperti yang diberitakan koran-koran, atau ingin tahu cerita yang sebenarnya tentang kematian Cedric dan kembalinya Voldermort.
Penglihatan
yang dialami Harry akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa dia dan
Voldermort, entah bagaimana, saling terhubung. Harry merasakan amarah
dan kesenangan Voldermort. Suatu saat hal ini menguntungkan, karena
menyelamatkan Arthur Weasley dari maut. Tapi Dumbledore kemudian
menugaskan Snape untuk mengajari Occlumency, untuk menutup pikirannya
dari Voldermort. Harry dan Snape yang sama-sama tidak senang dengan hal
ini, tetap melakukannya, sampai suatu saat Harry memasuki Pensieve Snape
dan mendapati alasan mengapa ia begitu membenci ayahnya dan Sirius.
Snape sangat sangat marah ketika memergoki Harry dan menolak untuk
mengajarinya sejak saat itu.
Hagrid
yang baru saja kembali setelah sekian lama pergi, ternyata membawa
serta Grawp, adiknya yang raksasa asli. Ia dan Madame Maxime sebenarnya
ditugasi Dumbledore untuk mendekati para raksasa agar tidak bergabung
dengan Voldermort. Tapi tidak berhasil, karena ternyata para Pelahap
Maut telah mendekati mereka terlebih dahulu. Ketika pulang, Hagrid
membawa Grawp (karena ibu mereka telah meninggal) yang bertubuh mungil
(untuk ukuran raksasa).
Klimaks
dari seri ke-5 ini adalah pertempuran di Kementerian Sihir. Harry
dipancing untuk pergi ke Kementerian Sihir, di mana ternyata di sana
sudah menunggu para Pelahap Maut. Mereka menjebak Harry untuk mengambil
Ramalan di Departemen Misteri. Ramalan tentang dirinya dan Voldermort.
Harry, Ron, Hermione, Luna dan Neville berusaha menyelamatkan diri dari
serangan para Pelahap Maut, ketika sejumlah anggota Orde Phoenix datang
membantu. Terjadilah pertempuran sengit, dimana akhirnya Sirius
terbunuh.
Di akhir cerita Dumbledore memberitahu Harry tentang Ramalan tersebut, yang ternyata dibuat oleh Professor Trelawney, bahwa untuk bertahan hidup, ia dan Voldermort harus saling membunuh, karena yang satu tidak bisa bertahan bila yang satu tetap hidup.
6. HARRY POTTER AND THE HALF-BLOOD PRINCE
Khawatir
dengan pengalaman pertemuannya dengan Voldemort di Kementerian
Sihir, Harry Potter merasa enggan untuk kembali
ke Hogwarts. Dumbledore mendorongnya untuk kembali, setelah mengajaknya
untuk menemui seorang mantan guru Hogwarts, Horace Slughorn. Dengan
bantuan Harry, ia berhasil membujuk Slughorn agar mau kembali mengajar
di Hogwarts.
Sementara
itu, Pelahap Maut mulai menimbulkan kerusakan baik di
kalangan Muggle(masyarakat manusia biasa non-sihir) maupun Penyihir.
Mereka menghancurkan Jembatan Millennium serta menculik pembuat tongkat
sihir Mr. Ollivander dan menghancurkan tokonya diDiagon Alley.
Bellatrix
Lestrange berhasil membujuk Severus Snape untuk melakukan Sumpah Tak
Terlanggar dengan ibu Draco Malfoy, Narcissa. Sumpah ini memastikan agar
Snape melindungi Draco dan menyelesaikan tugas yang diberikan Voldemort
kepada Draco, jika Draco gagal melakukannya.
Harry, Ron,
dan Hermione, ketika sedang berada di Diagon Alley, mengikuti lalu
melihat Draco memeasuki toko Borgin and Burkes dan mengambil bagian
dalam sebuah ritual bersama kelompok Pelahap Maut. Selanjutnya, ketiga
sahabat ini terus mewaspadai tindak-tanduk Draco.
Di
Hogwarts, sekolah diamankan secara ketat baik oleh pihak sekolah maupun
Kementerian Sihir untuk memastikan agar Pelahap Maut tidak dapat
mendekati sekolah tersebut. Dengan kembalinya Slughorn mengajar Ramuan,
Snape kini mendapatkan posisi untuk mengajar Pertahanan Terhadap Ilmu
Hitam. Profesor McGonagall mendorong Harry dan Ron untuk mengambil kelas
Ramuan, yang kini diajar Slughorn yang mau menerima siswa dengan
nilaiOWL yang lebih rendah. Harry dan Ron, yang tidak membeli buku teks
karena tidak menduga bahwa mereka dapat mengambil kelas itu, dipinjami
buku teksnya dari kelas Ramuan.
Buku
pinjaman Harry sudah dibubuhi tulisan-tulisan petunjuk yang lebih tepat
untuk membuat ramuan dan mantra-mantra lain, dan dengan segera membuat
Harry menjadi siswa Ramuan nomor satu melebihi siswa lainnya di
kelasnya. Harry menemukan di sampulnya bahwa buku itu pernah dimiliki
oleh "Pangeran Berdarah-Campuran". Hermione mencari di perpustakaan
namun tidak dapat menemukan apa-apa mengenai nama ini. Setelah mengikuti
petunjuk tulisan 'Pangeran Berdarah-Campuran', Harry kemudian berhasil
memenangkan hadiah cairan keberuntungan, Felix Felicis, dari Profesor
Slughorn karena keberhasilannya membuat sebuah ramuan yang sangat sulit.
Ketika
akan mengikuti pertandingan Quidditch, Ron merasa gugup. Harry berbuat
seolah-olah ia menambahkan cairan keberutungan ke minuman Ron, untuk
menaikkan kepercayaan diri Ron. Akibatnya, Ron sukses besar menjadi
kiper Quidditch dari tim Gryffindor, dan mendapatkan cinta Lavender
Brown. Keduanya berciuman di pesta perayaan kemenangan Gryffindor di
Ruang Rekreasi. Hermione yang melihat ini, lari meninggalkan ruangan itu
sambil menangis, diikuti oleh Harry. Kepada Harry, Hermione mengakui
bahwa ia memiliki perasaan kepada Ron dan mengerti bagaimana perasaan
Harry ketika Ginny, yang ditaksirnya, berciuman dengan Dean Thomas.
Pada
liburan Natal, Harry menghabiskan liburannya bersama keluarga Weasley,
sambil berdiskusi bersama Mr. Weasley, Remus Lupin, danTonks mengenai
situasi Hogwarts. Tiba-tiba terjadi serangan Pelahap Maut yang hendak
menculik Harry. Mereka berhasil menggagalkan upaya Pelahap Maut itu,
namun rumah keluarga Weasley, The Burrows,
meledak dan terbakar. Kejadian ini menyebabkan Harry menyesali diri
karena dialah yang menimbulkan bahaya kepada orang-orang yang
disayanginya.
Dumbledore
mengungkapkan memori Tom Riddle—nama asli
Voldemort—melalui Pensieve kepada Harry, juga memori Slughorn di mana
Riddle menanyakan mengenai suatu Sihir Hitam. Sayangnya memori itu telah
diubah Slughorn sehingga tidak diketahui sihir hitam apa yang
dibicarakan Slughorn dengan Riddle. Dumbledore mengatakan bahwa Slughorn
mungkin takut akan konsekuensinya jika pembicaraan ini terungkap.
Dumbledore juga percaya bahwa jika Sihir Hitam yang dibicarakan ini
terungkap, maka mereka akan memiliki jalan untuk mengalahkan Voldemort.
Karenanya, Dumbledore menyuruh Harry untuk berusaha mendekati Slughorn
supaya akhirnya ia mau memberikan memori yang asli.
Dengan
menggunakan cairan keberuntungan Felix Felicis yang dimenangkannya pada
awal tahun masuk sekolah, Harry 'secara beruntung' berhasil
mempertemukan Slughorn dengan Hagrid. Keduanya mabuk setelah upacara
penguburan laba-laba raksasa Aragog milik Hagrid, dan Harry berhasil
membujuk dan meyakinkan Slughorn untuk memberikan memori yang
sesungguhnya.
Memori
ini mengungkapkan bahwa Riddle menanyakan mengenai Horcrux, sebuah cara
dalam Sihir Hitam untuk membagi jiwa ke dalam Horcrux sehingga
pembuatnya tidak dapat mati selama Horcruxnya tidak dihancurkan.
Dumbledore mengungkapkan bahwa Buku Harian Riddle (yang dihancurkan
Harry pada buku kedua) dan sebuah Cincin milik ibu Voldemort adalah dua
dari keenam Horcrux yang dibuat Riddle. Mereka harus mencari seluruh
Horcrux dan menghancurkan semuanya supaya Voldemort dapat dikalahkan.
Harry
kemudian semakin mencurigai tindak-tanduk Draco, mengikutinya di
sekolah, tapi gagal untuk mengetahui apa yang direncanakan oleh Draco.
Harry percaya bahwa Draco ada dibalik dua upaya untuk membahayakan hidup
Dumbledore: yang pertama melalui kalung mematikan yang dititipkan oleh
entah siapa kepada Katie Bell (di bawah Kutukan Imperius) untuk
diberikan kepada Dumbledore sebagai hadiah; yang kedua melalui sebuah
botol minuman Mead beracun yang hendak dihadiahkan Slughorn, juga
terkena kutukan yang sama, kepada Dumbledore. Kejadian yang kedua ini
diketahui secara tidak sengaja ketika minuman itu diminum oleh Ron.
Ron
kemudian dirawat di rumah sakit, dan ketika sedang tidak sadar, ia
mengigaukan nama Hermione di hadapan Lavender, yang langsung patah hati.
Setelah insiden ini, Harry memojokkan Draco di sebuah toilet dan
bertarung dengannya di sana. Harry menggunakan manteraSectumsempra,
yang pernah dibacanya di buku milik Pangeran Berdarah-Campuran. Mantera
itu dengan hebat melukai dan membahayakan jiwa Draco. Snape tiba dengan
segera, terbawa oleh Sumpah Tak Terlanggarnya, dan menyembuhkan Draco
sementara Harry pergi tergesa-gesa. Ginny meyakinkan Harry untuk
menyembunyikan buku itu di Kamar Kebutuhan untuk menghindarkan dirinya
dari menggunakan buku itu lagi. Di Kamar itu, mereka menemukan Lemari
Penghilang, yang sedang diusahakan perbaikannya oleh Draco, namun baik
Harry maupun Ginny sama sekali tidak menyadari mengenainya. Ginny
menyembunyikan buku itu dan kemudian berciuman dengan Harry.
Dumbledore
mengajak Harry untuk membantunya menemukan salah satu Horcrux lainnya,
di sebuah tempat yang baru diketahuinya. Keduanya ber-apparate ke
sebuah tebing tepi laut, dan masuk ke sebuah gua tempat Horcrux itu
disembunyikan. Di tengah-tengah danau di dalam gua itu terdapat sebuah
pulau kristal kecil, dan mereka menemukan sebuah ceruk berisi cairan
beracun yang di dasarnya terdapat Horcrux itu. Untuk dapat mengambil
Horcruxnya, cairan itu harus diminum. Dumbledore menyuruh Harry untuk
memaksa dirinya tetap minum cairan beracun itu, karena ia mengetahui
bahwa cairan itu dapat mengubah pikiran. Dumbledore menghabiskan cairan
beracun itu dengan dibantu-paksa diminumkan oleh Harry. Setelah habis,
sementara Dumbledore memulihkan diri dari cairan itu, Harry meraih
Horcrux yang berbentuk kalung liontin potret. Saat itu, sangat
banyak Inferi (mayat hidup) bergerak dari dasar danau dan menyerang
mereka. Dumbledore berhasil kembali ke kesadarannya tepat pada waktunya
dan membakar semua Inferi itu, lalu keduanya ber-apparate kembali ke
Menara Astronomi di Hogwarts.
Dumbledore,
yang masih lemah akibat minum cairan beracun itu, menyuruh Harry untuk
memanggilkan Snape. Namun sebelum Harry sempat pergi, terdengar
langkah-langkah kaki dan Dumbledore menyuruh Harry untuk bersembunyi di
sisi bawah tingkap Menara itu. Suara langkah kaki itu ternyata adalah
Draco, yang bersiap untuk membunuh Dumbledore atas perintah Voldemort,
tetapi—dari dalam dirinya—ia tidak dapat melakukannya. Sementara itu,
Lemari Penghilang telah berhasil diperbaiki sehingga Bellatrix dan para
Pelahap Maut lainnya berhasil memasuki Hogwarts melalui Lemari
pasangannya di toko Borgin and Burkes, dan menggabungkan diri dengan
Draco di Menara berhadapan dengan Dumbledore. Snape secara diam-diam
datang melalui tingkap bawah tempat Harry bersembunyi, memberi isyarat
agar Harry tetap diam, lalu naik ke atas dan bergabung dengan Pelahap
Maut lainnya. Snape lalu melontarkan kutukan Avada Kedavra terhadap
Dumbledore yang langsung membunuhnya. Kutukan itu menghantam Dumbledore
dan melempar tubuh Dumbledore jatuh ke bawah dari sisi Menara. Snape,
Draco, dan Pelahap Maut lainnya meninggalkan sekolah, Bellatrix
melontarkan lambang Pelahap Maut ke atas sekolah, lalu menghancurkan
Aula Besar, dan membakar pondok Hagrid sambil tertawa riang.
Harry berusaha untuk menghentikan mereka, dan menyerang Snape menggunakan mantera Sectumsempra.
Namun Snape menangkis mantera itu dan berhasil menjatuhkan Harry.
Sebelum pergi, Snape mengatakan bahwa dialah pencipta mantera Sectumsempra dan bahwa dialah 'Pangeran Berdarah-Campuran' itu.
Para
staf guru dan murid-murid Hogwarts berkabung atas kematian Dumbledore
dan Ginny menghibur Harry atas kejadian itu. Ketika ditanya, Harry sama
sekali menolak untuk mengatakan kepada Profesor McGonagall mengenai apa
yang dilakukannya bersama Dumbledore.
Belakangan, Harry mengungkapkan kepada Ron dan Hermione bahwa Horcrux yang ditemukannya bersama Dumbledore itu adalah palsu, berisikan sebuah pesan dari "R.A.B." yang menyatakan bahwa R.A.B. ini telah mengambil Horcrux itu dan berharap agar Voldemort tidak lagi dapat hidup abadi. Harry memberi tahu kedua rekannya bahwa ia tidak akan kembali ke sekolah pada tahun yang akan datang, dan sebaliknya akan mencari R.A.B. dan Horcrux-Horcrux lainnya supaya Voldemort pada akhirnya dapat dibinasakan. Ron dan Hermione mengingatkan Harry bahwa mereka adalah sahabat-sahabatnya dan mereka akan turut pergi bersama Harry dalam misinya itu.
Film
ini diakhiri dengan ketiga sahabat itu melihat Fawkes, burung Phoenix
milik Dumbledore, terbang menjauh dari batas sekolah Hogwarts.
7. HARRY POTTER AND THE DEATHLY HALLOWS
Meninggalkan rumah Dursley
Harry
Potter memasuki umur 17 tahun di mana ia mencapai umur kedewasaan
secara dunia sihir. Sebelum berumur 17 tahun, Harry masih terlindung
dari Voldemort selama ia tinggal di rumah keluarga Dursley yang memiliki
pertalian darah dengannya. Dengan memasuki umur kedewasaannya, mantera
itu akan terangkat dengan sendirinya dan mengharuskan Harry untuk
melindungi dirinya sendiri.
Atas
informasi dari Severus Snape, Lord Voldemort dan para pengikutnya
mengetahui informasi mengenai akan terangkatnya mantera perlindungan ini
dan berencana untuk menyergap Harry ketika ia akan meninggalkan
rumah keluarga Dursley. Voldemort juga sedang mencari tongkat sihir baru
yang dapat mengatasi tongkat sihir Harry.
Sesaat sebelum mantera perlindungan Harry berakhir, keluarga Dursley diamankan ke tempat yang dirahasiakan, dan beberapa anggota Orde Phoenix tiba untuk mengawal Harry ke tempat yang aman. Enam orang menyamar sebagai Harry, tapi Harry yang asli ketahuan dalam perjalanan dan diserang oleh Voldemort dan para Pelahap Mautnya. Harry berhasil melarikan diri ke rumah keluarga Weasley, the Burrow, tapi Hedwig dan Mad-Eye Moody terbunuh dalam pertempuran.
Sesaat sebelum mantera perlindungan Harry berakhir, keluarga Dursley diamankan ke tempat yang dirahasiakan, dan beberapa anggota Orde Phoenix tiba untuk mengawal Harry ke tempat yang aman. Enam orang menyamar sebagai Harry, tapi Harry yang asli ketahuan dalam perjalanan dan diserang oleh Voldemort dan para Pelahap Mautnya. Harry berhasil melarikan diri ke rumah keluarga Weasley, the Burrow, tapi Hedwig dan Mad-Eye Moody terbunuh dalam pertempuran.
Beberapa
hari kemudian, Menteri Sihir Rufus Scrimgeour tiba di kediaman Weasley
dan memberikan warisan Dumbledore untuk
mereka:Deluminator untuk Ron (alat seperti korek api yang dapat
memadamkan/menyalakan cahaya); buku mengenai kisah anak-anak sihir
untukHermione; dan untuk Harry, pedang Godric Gryffindor dan Snitch pertama
yang ditangkap Harry dalam pertandingan Quidditch pertamanya. Namun
demikian, pedang Gryffindor ditahan oleh Menteri Sihir, karena
kementerian berpendapat bahwa pedang tersebut bukanlah milik Dumbledore.
Belakangan, dari Snitch itu muncul sebuah petunjuk yang ditulis oleh Dumbledore: "Aku membuka pada penutup" (bahasa Inggris: "I open at the close").
Walaupun ketiganya belum dapat mengetahui mengapa Dumbledore meninggalkan masing-masing mereka benda-benda tersebut, mereka mempercayai bahwa benda-benda itu dimaksudkan entah bagaimana untuk membantu mereka menemukan [horcrux-horcrux] Voldemort.
Walaupun ketiganya belum dapat mengetahui mengapa Dumbledore meninggalkan masing-masing mereka benda-benda tersebut, mereka mempercayai bahwa benda-benda itu dimaksudkan entah bagaimana untuk membantu mereka menemukan [horcrux-horcrux] Voldemort.
Pencarian Horcrux
Dalam
resepsi pernikahan Bill Weasley dan Fleur
Delacour, Patronus dari Kingsley Shacklebolt muncul dengan peringatan
bahwaKementerian Sihir telah jatuh dan para Pelahap Maut sedang
mendatangi mereka. Harry, Ron, dan Hermione melarikan diri denganberdisapparate,
dan akhirnya berlindung di markas besar Orde Phoenix yang telah
ditinggalkan di Grimmauld Place nomor dua belas, rumah yang diwarisi
Harry dari Sirius Black. Di rumah ini, Harry mendapati bahwa ternyata
adik Sirius, Regulus yang tewas oleh Voldemort, memiliki nama Regulus
Arcturus Black yang berinisial sama dengan "R.A.B." yakni orang yang
mengambil Horcrux liontin Salazar Slytherindari gua pinggir laut yang
tersembunyi.[HP6] Hermione teringat pernah melihat sebuah liontin di
antara barang-barang milik Kreacher, peri rumah di tempat itu. Kreacher
merujuk Mundungus Fletcher yang mengakui telah mencuri liontin itu dari
si peri rumah dan menggunakannya untuk menyogok Dolores Umbridge. Yakin
bahwa liontin itu salah satu Horcrux yang sedang mereka cari, ketiganya
memasuki Kementerian Sihir menggunakan samaran Ramuan Polijus. Mereka
berhasil mengambil liontin itu dari leher Umbridge tanpa disadarinya,
tapi tempat persembunyian mereka di Grimmauld Place berhasil diketahui
musuh.
Ketiga
sahabat itu melarikan diri. Mereka tidak berhasil membuka apalagi
menghancurkan liontin itu, dan bergantian memakai liontin itu untuk
menjaganya. Mereka juga berhasil mengetahui bahwa pedang "warisan
Dumbledore" yang ditahan oleh kementerian sebenarnya adalah pedang
tiruan; dan bahwa pedang Gryffindor yang aslilah yang dapat
menghancurkan Horcrux-Horcrux itu. Harry hendak mencari pedang itu, tapi
Ron, yang khawatir akan keamanan keluarga dan kecewa karena ternyata
Harry tidak memiliki rencana apa pun dari Dumbledore, meninggalkan Harry
dan Hermione. Keduanya kemudian pergi ke Godric's Hollow untuk mencari
pedang itu. Di sana, mereka disergap oleh Voldemort dan Nagini. Ketika
mereka berhasil melarikan diri, Hermione tanpa sengaja mematahkan
tongkat sihir Harry.
Di Hutan
Dean, Harry melihat sebuah Patronus berbentuk Rusa betina di dekat
tempat mereka berkemah. Patronus itu membawanya ke sebuah kolam es
berisikan pedang Gryffindor. Ketika Harry berusaha untuk menyelam ke
dalam kolam es untuk mengambil pedang tersebut, Horcrux liontin yang
dikenakannya tiba-tiba mengetat dan berusaha mencekik lehernya. Ron,
yang menggunakan Deluminator untuk mencari Harry dan Hermione, tiba dan
berhasil menyelamatkan Harry dari tenggelam di kolam itu, mengambil
pedang, dan kemudian berhasil menghancurkan liontin itu. Ron
memperingatkan Harry dan Hermione bahwa nama Voldemort sekarang telah
menjadi dimanterai Tabu - sehingga orang yang berani menyebut nama itu
akan menyebabkan tempatnya bersembunyi akan tersingkap..
Relikui Kematian
Ketiga
sahabat pergi mengunjungi Xenophilius Lovegood, ayah Luna, untuk
menanyakan mengenai simbol yang pernah mereka lihat digunakan oleh
Xenophilius dan simbol yang sama dengan simbol yang ada di buku
anak-anak milik Hermione. Lovegood menyatakan bahwa simbol itu adalah
simbol dari Relikui Kematian (the Deathly Hallows), tiga benda legendaris yang dapat menaklukkan kematian: Tongkat sihir Elder (Elder Wand), Batu Kebangkitan(Resurrection Stone),
dan Jubah Gaib.
Ketika ditekan mengenai keberadaan Luna, Lovegood mengakui bahwa para Pelahap Maut telah menculik putrinya; dan bahwa ia juga telah memberitahu Kementerian Sihir (yang telah dikontrol oleh para Pelahap Maut) mengenai keberadaan ketiganya; namun mereka berhasil melarikan diri.
Ketika ditekan mengenai keberadaan Luna, Lovegood mengakui bahwa para Pelahap Maut telah menculik putrinya; dan bahwa ia juga telah memberitahu Kementerian Sihir (yang telah dikontrol oleh para Pelahap Maut) mengenai keberadaan ketiganya; namun mereka berhasil melarikan diri.
Beberapa
pemburu harta karun menangkap ketiganya di perkemahan mereka setelah
Harry secara ceroboh menyebut nama Voldemort.
Mereka dipenjarakan di rumah keluarga Malfoy, bersama-sama dengan Luna Lovegood, Dean Thomas, Ollivander si pembuat tongkat sihir, dan goblin Griphook. Ketika menemukan pedang Gryffindor di antara milik mereka, Bellatrix Lestrange mencurigai bahwa mereka telah mencuri masuk ke tempat penyimpanan miliknya di Bank Gringott. Bellatrix menyiksa Hermione untuk mendapatkan informasi. Dobby berapparate ke penjara bawah tanah tempat mereka semua disekap dan menyelamatkan mereka.Petter Pettigrew turun ke bawah tanah untuk menyelidiki kegaduhan dan mencekik Harry, yang mengingatkan bahwa Pettigrew berhutang nyawa kepadanya.[HP3] Cengkeraman Pettigrew melemah, tangan peraknya terlepas dan mencekik tuannya sendiri sampai mati sebagai balasan hutang nyawa itu. Harry dan Ron berlarian menaiki tangga untuk menyelamatkan Hermione. Ron melucuti Bellatrix sementara Harry mengalahkan dan mengambil tongkat sihir Draco. Dobby muncul kembali dan mereka berempat berapparate ke rumah Bill dan Fleur Weasley. Sesaat sebelum mereka menghilang, Bellatrix melemparkan pisau dan secara fatal menembus tubuh Dobby.
Mereka dipenjarakan di rumah keluarga Malfoy, bersama-sama dengan Luna Lovegood, Dean Thomas, Ollivander si pembuat tongkat sihir, dan goblin Griphook. Ketika menemukan pedang Gryffindor di antara milik mereka, Bellatrix Lestrange mencurigai bahwa mereka telah mencuri masuk ke tempat penyimpanan miliknya di Bank Gringott. Bellatrix menyiksa Hermione untuk mendapatkan informasi. Dobby berapparate ke penjara bawah tanah tempat mereka semua disekap dan menyelamatkan mereka.Petter Pettigrew turun ke bawah tanah untuk menyelidiki kegaduhan dan mencekik Harry, yang mengingatkan bahwa Pettigrew berhutang nyawa kepadanya.[HP3] Cengkeraman Pettigrew melemah, tangan peraknya terlepas dan mencekik tuannya sendiri sampai mati sebagai balasan hutang nyawa itu. Harry dan Ron berlarian menaiki tangga untuk menyelamatkan Hermione. Ron melucuti Bellatrix sementara Harry mengalahkan dan mengambil tongkat sihir Draco. Dobby muncul kembali dan mereka berempat berapparate ke rumah Bill dan Fleur Weasley. Sesaat sebelum mereka menghilang, Bellatrix melemparkan pisau dan secara fatal menembus tubuh Dobby.
Di
kediaman Bill, Ollivander membenarkan akan keberadaan Tongkat Elder
itu. Ia juga mengungkapkan bahwa sebuah tongkat sihir dapat memilih
untuk berganti ke tuan yang baru jika pemiliknya dikalahkan atau
dilucuti. Tindakan Bellatrix meyakinkan ketiga sahabat itu bahwa ada
Horcrux lain yang disembunyikan di lemari besi Lestrange. Dengan bantuan
Griphook, mereka memasuki Gringotts dan berhasil mengambil Horcrux yang
lainnya, Piala Helga Hufflepuff.
Griphook mencuri pedang Gryffindor, karena menganggap bahwa pedang itu sesungguhnya adalah milik kaum Goblin, dan ketiga sahabat berhasil melarikan Horcrux Piala itu. Dengan kejadian ini, Voldemort, yang berhasil mencuri Tongkat Elder dari makam Dumbledore, menyadari sepenuhnya bahwa Harry Potter dan sahabat-sahabatnya sedang mencari dan menghancurkan Horcrux-Horcruxnya. Secara tidak sengaja, pikiran Harry terhubung dengan pikiran Voldemort yang mengungkapkan bahwa ada satu lagi Horcrux yang disembunyikan di Hogwarts. Harry segera menyadari bahwa Horcrux di Hogwarts ini adalah Mahkota Rowena Ravenclaw.
Griphook mencuri pedang Gryffindor, karena menganggap bahwa pedang itu sesungguhnya adalah milik kaum Goblin, dan ketiga sahabat berhasil melarikan Horcrux Piala itu. Dengan kejadian ini, Voldemort, yang berhasil mencuri Tongkat Elder dari makam Dumbledore, menyadari sepenuhnya bahwa Harry Potter dan sahabat-sahabatnya sedang mencari dan menghancurkan Horcrux-Horcruxnya. Secara tidak sengaja, pikiran Harry terhubung dengan pikiran Voldemort yang mengungkapkan bahwa ada satu lagi Horcrux yang disembunyikan di Hogwarts. Harry segera menyadari bahwa Horcrux di Hogwarts ini adalah Mahkota Rowena Ravenclaw.
Pertempuran Hogwarts
Di Hogsmeade, Aberforth
Dumbledore membantu Harry, Ron, dan Hermione untuk menyelinap masuk ke
Hogwarts. Harry memperingatkan para staf pengajar Hogwarts bahwa
Voldemort akan segera datang menyerbu. Orde Phoenix, Laskar Dombledore,
para pelajar, dan banyak alumni Hogwarts tiba di sana ketika para
pengikut Voldemort tiba menyerang. Pertempuran ini memakan banyak
korban, di antaranya adalahFred Weasley, Remus Lupin, Nymphadora Tonks,
dan Colin Creevey. Sementara Harry mencari Horcrux Mahkota itu, Ron dan
Hermione memasuki Kamar Rahasia untuk mengambil taring
ular Basilisk yang dahulu dibunuh oleh Harry.[HP2] Hermione menggunakan
taring itu untuk menghancurkan Horcrux Piala Hufflepuff. Dalam pencarian
itu, Harry kemudian teringat bahwa ia pernah melihat Mahkota itu
di Kamar Kebutuhan. Di kamar itu, ketiganya diserang
oleh Malfoy, Crabbe, dan Goyle. Crabbe mempergunakan
mantera Fiendfyre yang sangat kuat yang malah membunuh dirinya sendiri
dan juga menghancurkan mahkota itu.
Pikiran
Harry terhubung dengan pikiran Voldemort kembali, dan ketiganya segera
pergi ke Shrieking Shack. Mereka mendengar Voldemort
memberitahu Snape bahwa Tongkat Elder tidak dapat digunakannya dengan
baik dikarenakan Snape telah menjadi tuan atas Tongkat itu setelah Snape
membunuh pemilik Tongkat itu sebelumnya, Albus
Dumbledore.[HP6] Voldemort yakin bahwa dengan membunuh Snape maka
Tongkat itu akan menjadi miliknya seutuhnya. Ia menyuruh Nagini untuk
membunuh Snape, kemudian pergi ke Hogwarts. Ketika Snape sedang jatuh
sekarat, ia memberikan Harry memorinya. Memori ini kemudian
mengungkapkan bahwa Snape, sekalipun tidak sepenuhnya baik, adalah orang
yang setia kepada Dumbledore, didorong oleh cinta seumur hidupnya
kepada ibu Harry, Lily Potter. Dumbledore, yang hidupnya sudah tidak
lama lagi akibat kutukan yang mengenainya dari Horcrux Cincin Gaunt,
telah menyuruh Snape untuk membunuh Dumbledore bila perlu, untuk
melindungi peranan Snape dalam Orde Phoenix dan juga untuk menggantikan
Draco Malfoy yang ditugasi Voldemort untuk membunuh kepala sekolahnya.
Adalah Snape juga yang mengirimkan Patronus Rusa betina yang mengantar
Harry ke pedang Gryffindor. Memori itu juga mengungkapkan bahwa Harry
sendiri adalah Horcrux — Voldemort tidak akan dapat dibunuh selama Harry
masih hidup.
Pasrah
akan nasibnya, Harry pergi seorang diri ke Hutan Terlarang di mana
Voldemort telah menunggu. Dalam perjalan itu, Harry menemukan petunjuk
dari Snitch, yang membuka dan di dalamnya terdapat Batu Kebangkitan.
Harry memanggil arwah dari orang tuanya,Sirius Black dan Remus Lupin,
yang menenangkan dan menemaninya ke tempat Voldemort. Ia kemudian
membiarkan kutukan Voldemort,Avada Kedavra, mengenai dirinya. Harry
terbangun di suatu tempat seperti di dunia lain dan tidak yakin apakah
ia masih hidup atau sudah mati. Albus Dumbledore muncul dan menjelaskan
bahwa bagian jiwa Voldemort yang berada di dalam diri Harry telah
dihancurkan oleh kutukan pembunuh itu. Ia menjelaskan juga bahwa seperti
Voldemort tidak dapat dibunuh sementara bagian jiwanya masih tersisa,
maka Harry juga tidak dapat dibunuh sementara darahnya masih mengalir di
tubuh Voldemort. Harry, yang berhasil "mengalahkan maut" dengan
menyatukan ketiga Relikui Kematian, mendapat pilihan untuk "meninggalkan
dunia" atau kembali hidup di dunia.
Harry
hidup kembali, tapi ia berpura-pura telah tewas. Voldemort menyuruh
Hagrid untuk membawa Harry ke Hogwarts sebagai tanda kemenangan. Ketika
pertempuran memanas kembali, Harry memakaikan dirinya sendiri Jubah
Gaib. Neville menarik pedang Gryffindor dariTopi Seleksi dan berhasil
memenggal kepala Nagini, menghancurkan Horcrux terakhir. Penduduk desa
Hogsmeade, para Centaurus dari hutan, dan para peri rumah Hogwarts ikut
masuk dalam pertempuran melawan para Pelahap Maut, yang mulai berbalik
kalah unggul dalam jumlah. Di dalam puri, McGonagall, Kingsley, dan
Slughorn berduel melawan Voldemort; sementara Ginny, Hermione, dan Luna
melawanBellatrix Lestrange. Ketika sebuah kutukan pembunuh hampir
mengenai Ginny, Molly Weasley terjun ke pertempuran, mendorong para
gadis menjauh, dan dengan sengit bertempur dengan Bellatrix. Ia berhasil
membunuh Bellatrix dengan manteranya. Harry menampakkan dirinya kembali
dan menantang Voldemort. Harry berhasil menyimpulkan bahwa Voldemort
bukanlah pemilik sejati dari Tongkat Elder. Ketika Draco Malfoy melucuti
Dumbledore di Menara Astronomi, Draco tanpa sadar telah menjadi pemilik
Tongkat Elder; dan ketika Harry belakangan merebut tongkat Draco, ia
sendiri menjadi pemilik baru yang sejati dari Tongkat Elder. Voldemort
melemparkan Kutukan Pembunuh kepada Harry yang dilawan Harry dengan
Mantera Pelucutan Senjata; namun Tongkat Elder melindungi tuannya
sehingga kutukan Voldemort memantul dan berbalik membunuh Voldemort
sendiri.
Setelah
pertempuran berakhir, Harry mendatangi lukisan Dumbledore. Ia
memberitahu bahwa ia akan menyimpan Jubah Gaib itu, tapi untuk mencegah
ketiga Relikui Kematian itu bersatu kembali, Batu Kebangkitan akan
dibiarkan di tempat ia terjatuh di Hutan Terlarang, dan Tongkat Elder
akan dikembalikan ke makam Dumbledore. Jika Harry kelak meninggal tanpa
terkalahkan, maka kekuatan Tongkat Elder akan padam seiring dengan
kematiannya. Lukisan Dumbledore menganggukkan persetujuannya. Sebelum
menempatkan Tongkat Elder kembali ke makam itu, Harry mempergunakannya
untuk memperbaiki tongkat sihirnya sendiri yang telah patah. the end??
Epilog
Sembilan
belas tahun kemudian, Harry telah menikah dengan Ginny Weasley, dan
mereka memiliki tiga anak bernama James Sirius, Albus Severus, dan Lily
Luna. Ron dan Hermione juga menikah dan memiliki dua anak, Rose dan
Hugo. Keluarga-keluarga itu bertemu di Stasiun King's Cross, di mana
Albus akan memasuki tahun pertamanya bersekolah di Hogwarts. James, anak
pertama mereka, sudah bersekolah di Hogwarts, sementara Lily baru akan
masuk ke Hogwarts dua tahun kemudian.
Anak
baptis Harry yang berumur sembilan belas tahun, Teddy Lupin, ditemukan
berpapasan dengan Victoire Weasley (putri Bill dan Fleur) di salah satu
kompartemen kereta. Teddy tampaknya sangat dekat dengan keluarga Potter,
dengan perkataan Harry, "Ia sudah datang untuk makan malam bersama
empat kali seminggu."
Harry
juga melihat Draco Malfoy dan istrinya bersama putra mereka, Scorpius.
Malfoy menganggukkan kepala singkat ke Harry, kemudian pergi.
Harry
menenangkan Albus, yang khawatir akan masuk ke Slytherin. memberitahu
bahwa Severus Snape, dari mana nama Severus diambil, adalah seorang
Slytherin dan ia adalah orang yang paling berani yang pernah ditemuinya.
Harry juga membocorkan bahwa Topi Seleksi akan mengikuti pilihan
seseorang.
Neville Longbottom telah menjadi guru Herbologi dan berteman baik dengan Harry.
Buku
ini diakhiri dengan pengungkapan bahwa bekas luka Harry tidak pernah
sakit lagi selama sembilan belas tahun sejak Pangeran Kegelapan
dikalahkan, dan semuanya berjalan dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar