Inilah Dia Daftar 10 Kiper Terbaik Sepanjang Sejarah Sepak Bola Dunia, saat Ini …
1. Peter Schmeichel (Denmark)
Tinggi besar, rambut pirang, dan hidung
merah. Tiga hal tersebut adalah hal yang selalu tampil di ingatan bila
nama Schmeichel disebut. Namun bagi para striker yang menjadi lawan
Manchester United dan tim nasional Denmark, The Great Dane itu menjadi
tembok raksasa yang tak dapat ditembus.
Tingkat refleksnya yang mengagumkan bagi orang seukuran dia, serta kemampuannya mengubah pertahanan menjadi penyerangan langsung lewat lemparan jauhnya ke para penyerang, menjadi salah satu alasan utama mengapa United menjadi tim yang mendominasi Liga Primer Inggris di era 90an.
Tingkat refleksnya yang mengagumkan bagi orang seukuran dia, serta kemampuannya mengubah pertahanan menjadi penyerangan langsung lewat lemparan jauhnya ke para penyerang, menjadi salah satu alasan utama mengapa United menjadi tim yang mendominasi Liga Primer Inggris di era 90an.
2. Nelson Dida (Brasil)
Setelah Claudio Taffarel, Dida menjadi
kiper baru asal Brasil yang diperhitungkan dalam dunia sepakbola. Hal
itu terbukti saat dirinya menjadi kiper pertama dari tim Samba yang
termasuk dalam kandidat peraih Ballon d’Or di tahun 2003 dan 2005.
Biarpun Dida telah memenangkan Piala Dunia
bersama Brasil, dan berbagai gelar domestik & internasional bersama
AC Milan, sayangnya ia juga dikenal akibat beberapa insiden yang kurang
baik. Yang terakhir adalah saat ia pura-pura jatuh dan terluka saat
disentuh oleh seorang suporter Glasgow Celtic di pertandingan Liga
Champions.
3. Dino Zoff (Italia)
Piala Dunia 1982 menjadi puncak prestasi
Zoff. Di usianya yang ke-40, ia menjadi pemain tertua yang memenangkan
Piala Dunia. Selain itu, ia juga menjadi kiper kedua yang menjadi kapten
di tim yang juara, dan juga terpilih menjadi kiper terbaik.
Padahal di awal karirnya, ia sempat
ditolak oleh Inter Milan dan Juventus karena dianggap kurang tinggi. Di
jajak pendapat untuk mencari kiper terbaik di abad ke-20 yang
dilaksanakan oleh Federasi Internasional Statistik dan Sejarah Sepakbola
(IFFHS), Zoff berada di posisi ketiga di bawah Lev Yashin (Uni Soviet)
dan Gordon Banks (Inggris).
4. Edwin van der Sar (Belanda)
Saat van der Sar memblok tendangan Nicolas
Anelka di final Liga Champions, ia benar-benar menjadi momok bagi
pemain Chelsea saat adu penalti. Hal itu karena di ajang Community
Shield sebelumnya, ia juga telah melakukan hal yang sama dengan menepis
semua tendangan penalti yang dilakukan pemain The Blues.
Van der Sar menjadi pemain yang paling banyak membela tim nasional Belanda dengan tampil sebanyak 128 kali dan akhirnya pensiun setelah Euro 2008. Ia juga mencatatkan dirinya sebagai kiper yang menjuarai Liga Champions bersama dua klub yang berbeda, yaitu Ajax Amsterdam dan Manchester United.
Van der Sar menjadi pemain yang paling banyak membela tim nasional Belanda dengan tampil sebanyak 128 kali dan akhirnya pensiun setelah Euro 2008. Ia juga mencatatkan dirinya sebagai kiper yang menjuarai Liga Champions bersama dua klub yang berbeda, yaitu Ajax Amsterdam dan Manchester United.
5. Gianluigi Buffon (Italia)
Nilai transfer yang menjadikannya kiper
termahal di dunia menjadi bukti kepiawaian Buffon (foto) menjaga gawang
di lapangan hijau. Selain itu, sederet gelar individual yang diraihnya
dari berbagai pihak juga menjadi jaminan atas kemampuannya.
Saat di Piala Dunia 2006, gawangnya tidak
tertembus satu gol pun selama 453 menit hingga akhirnya Azzurri menjadi
juara dan Buffon mendapatkan Lev Yashin Award sebagai kiper terbaik
selama turnamen tersebut.
6. Gordon Banks (Inggris)
Banks menjadi pilihan pertama manajer
Inggris Sir Alf Ramsey saat Three Lions menjuarai Piala Dunia 1966.
Namun, ia baru menjadi legenda di dunia sepakbola lewat tindakan yang
dilakukannya empat tahun kemudian di Piala Dunia Meksiko.
Saat Inggris bertanding melawan Brasil,
Pele menanduk bola ke tiang jauh gawang Inggris sambil berteriak “Gol!”.
Hal itu dilakukannya karena ia sangat yakin Banks tidak dapat
menyelamatkan gawangnya.
Tetapi Banks yang berada dalam posisi yang salah, berhasil melompat ke arah yang berlawanan dan menyentuh bola tersebut dengan sebagian ibu jarinya hingga bola itu mental melewati mistar gawang.
Tetapi Banks yang berada dalam posisi yang salah, berhasil melompat ke arah yang berlawanan dan menyentuh bola tersebut dengan sebagian ibu jarinya hingga bola itu mental melewati mistar gawang.
Sang kiper tahu ia dapat menyentuh bola,
namun berpikir bolanya masih melewati garis gawang. Ia baru sadar tidak
terjadi gol setelah mendengar sambutan dari penonton di stadion dan
diselamati oleh kapten Bobby Moore. Pele sendiri mengatakan kalau
penyelamatan yang dilakukan Banks tersebut adalah yang terhebat yang
pernah ia saksikan.
7. Iker Casillas (Spanyol)
Ia baru berusia 27 tahun, tetapi telah
tampil lebih dari 300 kali bagi Real Madrid dan menjadi kiper kedua yang
bermain paling banyak bagi tim nasional Spanyol setelah Andoni
Zubizarreta. Saat Spanyol menjuarai Euro 2008, Casillas menjadi kiper
pertama yang menjadi kapten di tim juara turnamen Eropa.
Walaupun ia baru bermain di tim senior Madrid sejak 1999, ia kelihatannya selalu menjadi pilihan pertama Los Merengues di bawah mistar. Di usianya yang ke-19, Casillas menjadi kiper paling muda yang tampil di final Liga Champions saat Madrid mengalahkan Valencis 3-0.
Walaupun ia baru bermain di tim senior Madrid sejak 1999, ia kelihatannya selalu menjadi pilihan pertama Los Merengues di bawah mistar. Di usianya yang ke-19, Casillas menjadi kiper paling muda yang tampil di final Liga Champions saat Madrid mengalahkan Valencis 3-0.
8. Lev Yashin (Uni Soviet)
Pemain legendaris ini merupakan kiper yang
berada di urutan paling atas dalam jajak pendapat yang dilakukan oleh
IFFHS. Yashin terpilih berkat kemampuan atletisnya dan juga postur
tubuhnya yang membuat gentar para pemain penyerang lawan.
Ia mendapat julukan Laba-Laba Hitam karena
selalu mengenakan kostum hitam dan juga karena keahliannya menepis
tembakan lawan seolah-olah membuatnya memiliki delapan tangan.
Pemakaian namanya oleh FIFA untuk
penghargaan bagi kiper terbaik di setiap Piala Dunia merupakan pengakuan
insan sepakbola dunia terhadap prestasinya.
9. Petr Cech (Republik Ceko)
Ketika Chelsea menjadi juara Liga Primer
selama dua kali berturut-turut, banyak pihak menganggap itu adalah
akibat dari tangan dingin Jose Mourinho. Tetapi yang berada di bawah
mistar The Blues adalah Cech, yang baru dibeli dari Rennes dan tadinya
akan dijadikan cadangan Carlo Cudicini.
Saat Cech harus absen selama tiga bulan akibat benturan dengan pemain Reading Stephen Hunt, Chelsea gagal mempertahankan gelar Liga Primer. Insiden tersebut membuat Cech harus mengenakan pelindung kepala hingga sekarang.
Saat Cech harus absen selama tiga bulan akibat benturan dengan pemain Reading Stephen Hunt, Chelsea gagal mempertahankan gelar Liga Primer. Insiden tersebut membuat Cech harus mengenakan pelindung kepala hingga sekarang.
Cech menjadi kiper terbaik 2008 pilihan
UEFA, dan walaupun sempat membuat blunder di Euro 2008 saat melawan
Turki, ia tetap menjadi pilihan pertama di tim nasional Republik Ceko
dan juga Stamford Bridge.
10. Rinat Dasayev (Uni Soviet)
Bila tidak ada trio Belanda Ruud Gullit,
Frank Rijkaard, dan Marco van Basten, bisa jadi tim Uni Soviet yang akan
menjadi juara di Euro 1988. Dasayev tampil cemerlang selama
berlangsungnya turnamen di Jerman, dan hanya Gullit dan tendangan volley
van Basten yang mampu mematahkan perlawanan Soviet di final.
Dasayev yang dijuluki “Tirai Besi”
dianggap sebagai kiper terbaik kedua di Rusia setelah Yashin. Ia tampil
di tiga Piala Dunia dan bermain sebanyak 91 kali bagi tim nasional
Soviet hingga pensiun di tahun 1990.
Terakhir ia tampil di Luzhniki Stadium saat final Liga Champions Mei
lalu dengan membawa piala tersebut ke lapangan. Hal itu berkaitan dengan
tugasnya sebagai duta final itu di Moskwa.
sumber web2lisan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar