Pedang Tertajam Di Dunia - Pedang Terbaik Di Dunia - Pedang Damaskus
Saat
Perang Salib, pasukan Eropa dikejutkan oleh pedang yg dimiliki oleh
pasukan Arab dan Persia. Pedang mereka dengan mudah menembus baju zirah
pasukan crusader, bahkan mampu membelah tameng.
Inilah Pedang
Damaskus, terbuat dari baja yg diolah dengan teknik khusus sehingga bisa
memiliki permukaan yg sangat kuat dan tajam. Teknik pembuatan pedang
ini begitu rahasia sehingga hanya beberapa keluarga pandai besi di
Damascus saja yang menguasainya, ini juga sebabnya teknik pembuatan baja
Damascus akhirnya punah.
Hingga kini teknologi metalurgi yg
paling canggih pun belum mampu membuat pedang yg lebih tajam dari Pedang
Damascus. Pedang Damascus adalah pedang yg paling tajam di dunia, lebih
tajam daripada Katana Jepang maupun Kris Indonesia. Selain kuat, baja
Damascus juga sangat lentur sehingga betul-betul sempurna untuk
dijadikan pedang atau pisau.
Pedang ini mampu membelah sutera yg
dijatuhkan ke atasnya, juga mampu membelah pedang lain atau batu tanpa
mengalami kerusakan sama sekali. Sebuah penelitian mikroskopik menemukan
bahwa pedang-pedang ini ternyata memiliki semacam lapisan kaca
dipermukaannya. Bisa dikatakan para ilmuwan muslim di timur tengah telah
mencapai teknologi nano sejak seribu tahun yg lalu.
Beberapa
ahli metalurgi modern mengaku berhasil membuat baja yg sangat mirip
dengan baja Damascus, namun tetap belum berhasil meniru 100%. Teknik
pembuatan Pedang Damascus termasuk salah satu Pengetahuan Islam Yang
Hilang. Pedang, tombak dan Pisau Damascus yg tersisa kini tersebar di
berbagai Museum di seluruh dunia.
Komentar Ahli Pedang Terhadap Pedang Damascus
Di
dunia nyata ini saya bisa menemukan komentar dari ahli pedang damaskus
yang tulisannya dimuat di majalah Scientific American (SA) berikut:
"And
those with Damascus sword- which westerners first encountered during
the Crusades against the Muslim nation-had what some consider to be the
best sword of all" –John D Verhoeven, SA Vol.284, Jan 2001
Dan
konon ceritanya, pedang damaskus mampu membelah kain sutera menjadi dua
bagian di udara. Anda bisa banyangkan setajam apakah pedang ini. Dan
jangan bayangkan lebih lanjut jika pedang ini mengenai leher.
Karakter Utama Dalam Pembuatan Sebuah Pedang
Bicara
soal pedang. Apakah karakter yang dibutuhkan oleh sebuah pedang? Pedang
harus punya dua karakter utama pertama adalah tajam, dan kedua adalah
tangguh. Tajam tentunya cukup jelas, harus dapat memotong sasaran
menjadi bagian yang sempurna. Dan tangguh adalah kemampuan untuk
menyerap energi sebesar mungkin tanpa harus patah, tangguh lawannya
adalah getas atau brittle (mudah patah/pecah). Tangguh ini adalah mirip
seperti sifat palu yang digunakan untuk membelah batu. Tidak seperti
sifat bodi kendaraan balap F1 yang ketika tabrakan hancur
berkeping-keping. Tentunya, adalah sangat menghawatikan, kalau misalnya
pedang harus patah di tengah medan perang ketika melawan pedang musuh.
Menjadi
masalah kemudian dua karakter diatas tajam dan tangguh adalah suatu
karakter yang saling berkebalikan. Tajam cenderung getas dan tangguh
cenderung tidak tajam. Atau dengan kata lain ketika seorang menaikkan
ketajaman (catatan: tajam hampir sama dengan keras), ketangguhan
cenderung turun dan begitu sebaliknya. Sehingga tantanganya adalah
bagaimana mengkombinasikan dua karakter itu menjadi satu seutuhnya,
tangguh sekaligus tajam.
Untuk mendapatkan sifat itu, pembuat
pedang (empu/smith) sering menggunakan teknik tempa dengan menggabungkan
dua baja yang mempunya sifat tangguh dan sifat tajam/keras. Caranya
dengan menaruh baja keras di bagian luar (sisi tajam) dan baja tangguh
pada bagian dalam pedang kemudian menempanya berulang kali. Sehingga dua
baja dengan karakter beda itu menjadi satu dalam pedang. Cara ini
sering juga disebut dengan pattern welding. Katana dari Jepang dan juga
Keris dari Indonesia dibuat dengan metode ini. Tapi tidak dengan pedang
damaskus.
Itulah yang kemudian mejadi unik, sebab sampai sekarang
metode exact pembuatan pedang ini kurang lebihnya masih misterius.
Meski ada beberapa ahli yang mengklaim telah berhasil membuat pedang
tiruannya, namun masih diragukan kemampuannya. Sebab ternyata
berdasarkan observasi dengan alat yang modern dan canggih, jika dilihat
jauh lebih dalam lagi ke struktur pedang damaskus, terdapat sesuatu
struktur yang canggih yaitu struktur carbon nanotube (ditemukan baru
pada tahun 1991). Ahli diatas, yang mengklaim telah berhasil membuat
pedang damaskus tiruan belum membuktikan bahwa dalam struktur lebih
dalam ia juga menemukan struktur yang sama- carbon nanotubes tadi.
Apa itu Struktur Nanotube?
Dilihat
dari asal katanya nano yang adalah ukuran, yaitu 1 nanometer sama
dengan 1 per satu milyar meter. Anda bisa membayangkan betapa sungguh
sangat kecil itu. Tube adalah suatu bentuk seperti pipa, lihat gambar di
atas (dalam dunia engineering istilah tube tidak sama dengan pipa).
Carbon nanotubes adalah struktur lain dari atom karbon yang sama dengan
atom karbon pada grafit yang sering kita temui sebagai bahan ujung
pensil. Dan sama juga dengan atom karbon pada diamond. Dengan kata lain
perbedaaannya hanya ada pada struktur kristalnya.
Lalu apa
hubungangannya dengan ketangguhan dan ketajaman pedang? Carbon nanotube
mempunyai karakter yang luar biasa, kekuatannya 20-30 kali kekuatan baja
paling kuat, demikian juga dengan kekerasannya. Jadi jika misalnya
seutas kawat dengan diameter sekian milimeter mampu menahan sepenuhnya
tubuh satu orang unuk menggantungkan diri dari sebuah helikopter, maka
hanya dibutuhnya kawat nanotubes dengan luas penampang 1/20 dari luas
penampang baja tadi. Dengan kata lain, dengan luas penampang yang sama,
kawat carbon nanotube dapat menahan kurang lebih 20 kali beban yang
mampu ditahan kawat baja tadi.
Baja pada umumnya mempunyai fasa
dominan yang disebut ferit yang sifatnya lunak. Namun pada baja pedang
damaskus, terdapat struktur (fasa) carbon nanotubes yang sangat kuat.
Stuktur carbon nanotube tadi terdistribusi tertentu di dalam ferit,
sedemikian hingga menghasilkan kombinasi sifat akhir yang sangat luar
biasa. Itulah pedang yang ditakuti para ksatria Eropa selama
beratus-ratus tahun.
Dan sampai saat ini belum ada scientists
yang bisa menemukan bagaimana cara membuat carbon nanotubes dalam
struktur mikro baja. Termasuk bagaimana membuat pedang damaskus dengan
struktur yang sama seperti aslinya.
Pesan : "Maha Besar ALLAH Atas Segala Ciptaan-Nya"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar